Barcelona, CNN Indonesia -- Mantan gelandang Barcelona dan tim nasional Spanyol, Xavi Hernandez, memberikan kritik keras kepada Real Madrid karena gagal memberikan perpisahan yang pantas untuk kapten dan kiper mereka, Iker Casillas.
Pada Sabtu (11/7) Casillas resmi pindah ke Porto dan satu hari setelahnya ia seorang diri menghadapi para wartawan ketika membacakan surat perpisahan dengan Real Madrid. Casillas yang mengakhiri masa 16 musim bersama Madrid terlihat tak kuasa menahan air matanya ketika membacakan surat tersebut.
Menyusul kemudian adalah gelombang kritikan. Orang tua Casillas juga sempat memberikan wawancara bahwa anak mereka telah dipaksa keluar oleh presiden klub Florentino Perez.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Real merespons dengan mengadakan acara perpisahan resmi di Bernabeu yang dihadiri oleh Perez dan 2000 ribu orang pendukung El Real. Para pendukung Madrid memberikan tepuk tangan meriah untuk Casillas sekaligus meneriakkan ketidakpuasan mereka terhadap Perez dan memintanya mundur.
Kontras antara acara hari Minggu itu dengan acara yang disiapkan Barca untuk Xavi terlihat sangat kentara.
Sebagai produk akademi Barca, Xavi, 35, bergabung dengan klub Qatar Al Sadd pada akhir musim lalu. Puluhan ribu pendukung Barca, pengurus klub, dan juga rekan setimnya memberikan penghargaan kepada sang pemain yang juga didampingi oleh keluarga dan rekan.
Xavi menulis di harian Spanyol,
La Vanguardia, pada Selasa (14/7) bahwa Casillas belum berubah semenjak keduanya bertemu di Piala Dunia U-17 Mesir pada 1997 dan sang penjaga gawang tetap menjadi "orang baik".
"Karena itu yang terjadi pada dirinya meninggalkan rasa masam," kata Xavi melalui tulisannya. "Di tahun-tahun terakhir, saya meyaksikan ia tak lagi merasa senang ketika bermain."
"Ia terlihat sangat kecewa dan buat saya seluruh orang di negara ini (Spanyol) harus memikirkan tentang hal ini."
"Yang terjadi saat ini adalah atlet Spanyol yang telah matang tidak mendapatkan cukup rasa hormat, dan bahwa orang-orang gagal untuk menghargai semua yang mereka lakukan dan malah berfokus kepada kegagalan mereka, bahkan terkadang dengan niat yang jahat."
Xavi membandingkan Casillas dengan Juventus dan kiper tim nasional Italia, Gianluigi Buffon. Menurutnya, Buffon masih terlihat menikmati bermain di usia 37 tahun.
"Saya melihat Iker dan saya merasa bahwa akhir-akhir ini ia bermain di bawah tekanan, seolah pada setiap pertandingan ia harus membuktikan betapa hebatnya ia sebagai kiper. Tanpa rasa gembira yang selalu ia miliki."
"Sekarang ia akan pergi ke Porto dan saya merasa ia akan disambut sebagai pahlawan. Jauh dari sini, mereka akan lebih menghargainya."
(vws)