Turin, CNN Indonesia -- Kekalahan di partai puncak Liga Champions musim lalu dari Barcelona masih menyisakan penyesalan dalan diri pelatih Juventus, Maximiliano Allegri.
Juventus saat itu takluk 1-3, mengakhiri mimpi juara Serie-A tersebut untuk merasakan manisnya merengkuh treble, dengan Si Nyonya Tua sebelumnya telah mengamankan Serie A Italia dan Piala Italia.
"Setelah menyamakan kedudukan, kami sebenarnya mulai bermain lebih baik," ujar Allegri kepada
La Gazzetta TV seperti dikutip dari
Football Italia. "Pada saat itu saya merasa kami dapat mencetak gol dan menang."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sayangnya, Barcelona mencetak gol (kedua), karena tiga penyerang mereka menyerupai belut licin. Sangat sulit menghentikan mereka."
Allegri menilai Barca yang dilatih Luis Enrique tidak memiliki penguasaan bola sedominan Barca yang dilatih Pep Guardiola. Namun, mereka sangat sukar dihadapi terutama secara psikologis. "Mereka akan membuat Anda kelelahan dan Anda harus menunggu agar mereka tidak menghantam Anda. Kami bisa melakukannya namun tidak sepanjang pertandingan."
Allegri juga merasa penyebab kekalahan timnya adalah kurangnya rasa percaya diri dalam diri para pemain.
"Saya pikir kami membutuhkan partai final lainnya untuk mendapatkan kepercayaan diri dapat mengalahkan mereka," ujar Allegri melanjutkan. "Kami baru saja memenangi
scudetto dan setiap hari kami ditanyai cara kami menghentikan tiga penyerang mereka."
"Pada akhirnya, hal tersebut mempengaruhi kami dan membuat diri kami menjadi yakin, mereka tak dapat dihentikan."
"Penyesalan terbesar setelah peluit panjang berbunyi adalah kami tidak benar-benar percaya pada diri kami sendiri, karena kami berhadapan dengan Barcelona. Klub terkuat di dunia," ujar Allegri melanjutkan.
(vws)