Moskow, CNN Indonesia -- Emmanuel Frimpong mengacungkan jari tengahnya ke arah penonton Spartak Moskow. Hal ini membuatnya terkena kartu merah namun Frimpong sendiri memiliki alasan kuat di balik aksinya tersebut.
Frimpong yang membela FC Ufa tak bisa menahan diri ketika dari tribun penonton mulai terdengar teriakan menyerukan suara monyet yang ditujukan pada dirinya.
"Ketika pertandingan tengah berhenti, suporter mereka mulai meneriakkan seruan monyet kepada saya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Setelah itu nyanyian tentang monyet dimulai," kata Frimpong seperti dikutip dari The Guardian.
Mendengar hal itu, Frimpong tak bisa menahan diri. Alhasil, ia bereaksi dengan mengacungkan jari tengahnya ke arah penonton. Melihat aksinya itu, wasit pun langsung memberi kartu merah pada Frimpong di menit ke-31.
"Saya tidak pernah memiliki masalah dengan suporter Spartak secara umum. Pada insiden itu, saya kehilangan ketenangan."
"Saya menunjukkan emosi saya dan itulah kesalahan saya. Saya minta maaf untuk itu," tutur Frimpong.
Meski mengaku salah, Frimpong sendiri kemudian menunjukkan pembelaan atas tindakannya tersebut dan mengingatkan para penggemar sepakbola Rusia secara umum.
"Saya tetap manusia biasa yang seharusnya tidak diserang oleh tindakan rasis dalam permainan yang saya cintai (sepakbola)."
"Saya akan menjalani hukuman setelah menjadi korban pelecehan. Namun saya mengingatkan bahwa negara ini akan menjadi tuan rumah Piala Dunia, ajang yang juga akan diikuti oleh negara-negara dari Afrika."
Sebelum berlaga di Liga Rusia, Frimpong terlebih dulu menjalani karier sepakbolanya di Inggris. Ia adalah produk binaan akademi Arsenal dan mulai masuk ke tim utama pada tahun 2011.
Sayangnya, pemain berusia 23 tahun ini tak mampu menunjukkan performa bagus dan kesulitan menembus tim inti. Setelah beberapa kali dipinjamkan, Arsenal menjual Frimpong ke Barnsley pada tahun lalu dan kemudian ia hijrah ke FC Ufa beberapa bulan kemudian.
(ptr/ptr)