Moskow, CNN Indonesia -- Emmanuel Frimpong memberikan kritik keras kepada Uni Sepak Bola Rusia (RFU) setelah mereka menolak protes Frimpong bahwa ia menerima ejekan rasialisme dari suporter Spartak Moskow. Gelandang Ufa tersebut menggambakan putusan RFU sebagai "lebih dari sekadar lelucon."
Komite Disiplin RFU menyatakan bahwa mereka tidak menemukan bukti Frimpong menerima ejekan berupa suara monyet ketika ia bermain di laga pertama Liga Rusia pada Jumat (17/7).
Mantan pemain Arsenal tersebut kemudian diusir keluar oleh wasit setelah mengacungkan jari tengah kepada pendukung Spartak Moskow dan ia kini harus absen pada dua pertandingan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melalui akun Twitternya, Frimpong menyatakan: "Kabar lainnya, saya diusir dua pertandingan karena isyarat saya. Tidak ada masalah dengan hal itu."
"Namun, federasi Rusia yang mengatakan bahwa mereka tidak mendengar atau tidak melihat bukti insiden rasialisme adalah lebih dari sekadar lelucon.... Bersyukur semua ini telah selesai, terima kasih untuk dukungannya."
Frimpong kemudian menyatakan bahwa pengalamannya di Inggris lebih baik.
"Tentu, saya tidak bilang tidak ada insiden rasialisme di Inggris, namun tidak sampai segila ini. Terima kasih keluarga Gooner dan semua orang atas dukungannya. Saya harus menekankan bahwa tidak semua orang Rusia seperti itu."
Kepala Disiplin RFU, Artur Grigoryants, mengatakan: "Inspektur pertandingan dan delegasi pertandingan tidak menemukan adanya pelanggaran disiplin yang dilakukan suporter Spartak kepada Frimpong."
"Tidak ada tindakan rasialisme. Kami tidak punya alasan untuk mengambil tindakan pendisiplinan melawan Spartak. Frimpong telah dihukum larangan bertanding di dua laga karena bahasa tubuhnya yang menyerang penonton di tribun."
Frimpong yang telah meminta maaf atas tindakan mengacungkan jari tengah diundang untuk memberikan keterangan di rapat Komite Disiplin. Namun ia tidak datang.
Direktur Keamanan Liga Primer Rusia, Alexander Meytin, juga mengatakan bahwa liga tidak menemukan bukti suporter Spartak melontarkan cemoohan rasialis kepada Frimpong.
"Kamera video tidak menunjukkan bukti apapun. Tidak ada bahasa tubuh yang ditujukan kepada sang pemain," kata Meytin dalam wawancara dengan situs olahraga di Rusia Championat.com.
"Kami menanyai petugas lapangan. Mereka tidak melihat apapun," tambahnya.
(vws)