New York, CNN Indonesia -- Pekan lalu, Ronda Rousey membuat kuping Floyd Mayweather Jr. panas ketika ia mengalahkan Mayweather Jr dalam penganugrahan "Petarung Terbaik" di ajang penghargaan yang diselenggarakan oleh ESPN, ESPY.
Menyindir Mayweather Jr. yang memiliki rekam jejak melakukan penganiayaan terhadap perempuan, Rousey berkata: "Saya penasaran bagaimana perasaan Floyd dikalahkan oleh seorang perempuan."
"Saya ingin melihat bagaimana Anda pura-pura tidak mengenal saya."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ucapan Rousey tersebut kembali membangkitkan debat mengenai siapa yang akan menang seandainya Rousey dan Mayweather Jr. benar-benar bertarung. Pada Maret lalu, Manny Pacquiao pernah berkata bahwa Rousey akan menang. Sementara pada Selasa (21/2) lalu, Victor Ortiz juga menyatakan hal senada.
"Tidak bisa dibandingkan. Seorang petinju tidak bisa menginjak Octagon dan menyerang seorang petarung MMA. Kalau pun bisa, serangannya minimal."
"Berpikir bahwa Floyd memiliki peluang di ajang UFC, melawan Ronda, tidak mungkin."
Namun petinju kelas welter itu juga menyatakan hal sebaliknya, bahwa Rousey akan sulit menang melawan Mayweather di atas ring.
"Jika Anda menaruh seorang petarung UFC untuk bertinju selama 12 ronde, akan berbeda. Anda tidak mungkin membandingkan kedua olahraga itu."
Sementara itu, ketika ditanyai tentang pertarungan terakhir Mayweather yaitu melawan Andre Berto pada September nanti, Ortiz mengatakan bahwa laga tersebut seharusnya tidak perlu berlangsung.
"Anda tahu? Itu memalukan. Laga itu bukan suatu pertarungan. Mereka berdua seharusnya pensiun, atau setidaknya Floyd harus memberikan saya satu kesempatan lagi untuk menebus kekalahan."
"Saya tak menghormati pertarungan itu."
(vws)