Jakarta, CNN Indonesia -- Operator kompetisi sepak bola Piala Indonesia Satu (PIS), Mahaka Sports and Entertainment, masih menunggu keikutsertaan klub-klub di turnamen tersebut hingga Jumat (31/7).
"Sejauh ini kami sudah mendapat kepastian dari 13 hingga 14 klub (untuk mengikuti PIS)," ujar CEO Mahaka, Hasani Abdul Gani, saat dihubungi
CNN Indonesia, Rabu (29/7) . "Tapi, kami akan memberi kesempatan hingga Jumat nanti."
Siang ini, Hasani mengaku menanti kepastian tiga klub dari Papua, yakni Persipura Jayapura, Perseru Serui, dan Persiram Raja Ampat. Ada pula dua klub lainnya dari Kalimantan, Barito Putera dan Persiba Balikpapan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jika pada akhirnya gagal mendapat kepastian 16 klub Liga Super Indonesia (ISL) mengikuti turnamen yang dijadwalkan bergulir 30 Agustus mendatang, Mahaka sudah memiliki rencana lainnya. Penyelenggara PIS berencana memanggil sejumlah klub dari Divisi Utama.
Untuk menarik minat peserta dari ISL, pihak Mahaka menjanjikan uang hadiah yang cukup besar, yakni total mencapai Rp7 miliar. Sementara untuk
match fee, Hasani masih enggan mengatakannya.
"Tidak bisa kami buka secara umum," ujar Hasani menambahkan. "Jika nanti ada klub Divisi Utama yang ikut, jumlah
match fee-nya akan berbeda, karena dilihat dari kasta kompetisi juga berbeda."
Dukungan BOPIUntuk menyelenggarakan turnamen ini, Hasani mengklaim telah mengantongi restu dari Badan Olahraga Profesional Indonesia. Alhasil, Hasani memastikan takkan mengalami kesulitan untuk mendapat izin penyelenggaraan pertandingan.
"Kami sudah mendapat dukungan dari BOPI. Artinya, sejauh ini kami sudah mendapatkan restu," ujar Hasani. "Nanti kami akan kembali presentasi ke BOPI setelah peserta kompetisi lengkap. Setelah itu, mereka baru akan mengeluarkan rekomendasi."
Sejauh ini, Mahaka telah menetapkan empat kota sebagai tuan rumah PIS: Makassar, Bandung, Bali, dan Malang.
Tak hanya itu, Hasani juga menampik anggapan PIS sebagai turnamen pemanasan jelang bergulirnya ISL, yang rencananya akan digelar PSSI pada Oktober mendatang.
"Kami ini sifatnya independen," ujar Hasani menekankan.
Sifat independen, menurut Hasani menegaskan posisi mereka yang netral.
"Jadi kami tidak berpihak ke salah satu kubu yang saat ini sedang ribut-ribut (PSSI dan Kemenpora)."
(vri/vri)