Jakarta, CNN Indonesia -- Internazionale Milan menyelesaikan turnamen pramusim tiga klub, Trofeo TIM, dengan hasil peringkat ketiga alias buncit.
Dalam turnamen segitiga yang berlangsung di Reggio Emilia, Italia, Rabu (12/8) malam waktu setempat, Internazionale kalah dua kali dari lawan-lawannya di Trofeo TIM.
Pertama dari rival sekotanya, AC Milan dengan skor 1-2. Dan, yang paling menyesakkan dari Sassuolo dengan skor tipis 0-1.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam laga 45 menit pertama melawan AC Milan, Internazionale tertinggal lebih dulu lewat aksi Andrea Bertolacci dan Carloss Bacca.
I Nerrazurri pun harus tampil dengan 10 pemain sejak menit ke-35 karena Mauro Icardi diusir wasit.
Empat menit sebelumnya gelandang Kroasia berusia 22 tahun, Marcelo Brozovic, mencetak satu gol untuk Inter ke gawang Milan.
Kemudian pada laga 45 menit yang kedua melawan Sassuolo, Inter bahkan tak bisa mencetak gol satupun. Sementara itu, di sisi lain, Sassuolo berhasil mencetak gol lewat penyerang yang baru dibeli dari Cesena, Grégoire Defrel pada menit ke-23.
Sayang, di laga 45 menit terakhir, Sassuolo kalah dari AC Milan lewat adu penalti. Akhirnya Milanlah yang berhak menjuarai turnamen tiga klub tersebut.
Namun, siapakah Defrel, yang membuat Internazionale harus mengakhiri turnamen itu di posisi buncit?
Defrel mencetak gol ke gawang Internazionale setelah membongkar jebakan offside. Ia lalu dengan tenang mengecoh kiper Internazionale, Juan Carrizo, untuk membobol gawang tim milik pengusaha Indonesia, Erick Thohir tersebut pada menit ke-23.
Defrel dibeli tim yang baru mengikuti Trofeo TIM sejak 2012 lalu dari Cesena dengan nilai hingga 7 juta euro. Pria asal Perancis itu dibeli sebagai proyeksi untuk mengganti Simone Zaza yang pindah ke Juventus.
Zaza pindah ke Si Nyonya Tua pada jendela transfer musim panas ini dengan nilai hingga 18 juta euro.
Posisi yang biasa dimainkan Defrel adalah penyerang lubang. Ia akan menyokong penyerang sentral yang akan menjadi rebutan dua pemain veteran, Sergio Floccar dan Antonio Floro Flores, serta pemain yang baru kembali dari pinjaman, Diego Falcinelli.
Namun, tidak menutup kemungkinan Defrel bisa dimainkan sebagai penyerang sentral atau sayap seperti yang pernah ia lakukan di Cesena.
Musim lalu, pria asal Perancis itu bermain sebanyak 34 kali di Liga Italia, Serie A, mencetak sembilan gol, dan menyumbang enam assists. Sebelum membela Cesena, Defrel pernah bermain untuk Parma dan Foggia.
Pria 24 tahun didikan akademi sepak bola Parma itu hanya sempat sekali membela klub yang musim lalu bangkrut tersebut. Ia lalu dipinjamkan ke Foggia, dan langsung dijual Parma ke Cesena dengan harga 125 ribu euro setelah masa peminjamannya habis.
Cesena--klub yang kini degradasi ke Serie B-- pun mendapatkan keuntungan finansial yang besar dari penjualan Defrel tersebut ke Sassuolo.
(kid/kid)