London, CNN Indonesia -- Seteru antara manajer Chelsea, Jose Mourinho, dan dokter tim
The Blues, Eva Carneiro, semakin meluas setelah Ketua Tim Medis FIFA, Jiri Dvorak, ikut mengkritik manajer asal Portugal tersebut.
Dvorak merasa setiap dokter di klub memiliki tugas memperhatikan kesehatan para pemain. Hal tersebut, menurut Dvorak, tampaknya diabaikan Mourinho ketika Chelsea ditahan imbang 2-2 oleh Swansea, Sabtu (8/8).
"Saya tak suka melihat situasi seperti ini dan kami (Tim Medis FIFA) harus melindungi posisi dokter," ujar Dvorak kepada
Sky Sports. "Semua yang terlibat (di dunia sepak bola) harus menghormati fakta bahwa dokter yang memegang kendali (ketika ada pemain cedera)."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dvorak menegaskan ketidakinginannya mencampuri urusan klub. "Saya hanya ingin menegaskan, ketika tim dokter dan fisioterapis diminta masuk ke lapangan, mereka akan melakukannya."
Menurut Dvorak, sangat penting bagi setiap klub untuk membiarkan tim medis mereka bekerja sesuai dengan tugasnya. Manajer, lanjutnya, tak dapat ikut campur dalam diagnosa medis pemain.
Kontroversi Mourinho-Carneiro sendiri bermula ketika ketua tim dokter Chelsea itu memutuskan untuk masuk ke lapangan pada menit-menit akhir pertandingan saat melawan Swansea untuk memeriksa Hazard. Tindakan tersebut, disebut Mou sebagai tindakan naif lantaran Hazard dinilainya hanya mengalami kelelahan dan tidak perlu mendapatkan perawatan.
Dua hari setelah peristiwa tersebut, Mourinho memutuskan peran Carneiro dan fisioterapis Jon Fearn akan berubah. Keduanya tidak akan lagi menangani sesi latihan di pusat pelatihan Cobham dan juga tidak hadir saat pertandingan.
Aksi Mourinho tersebut langsung membuat manajer asal Portugal tersebut dibanjiri kritikan, serta dilaporkan Daily Mail memicu kemarahan pemilik The Blues, Roman Abramovich.
(vri)