Jakarta, CNN Indonesia -- Kevin De Bruyne dan Anthony Martial akan menjajal Liga Inggris di musim yang baru dengan label termahal.
De Bruyne menyandang status pembelian termahal musim 2015/2016 ketika dibeli ManCity dengan harga £55 juta, sementara penyerang baru Manchester United, Anthony Martial, menjadi pemain remaja termahal dengan banderol £35 juta.
Tapi status tersebut tak serta merta menanamkan rasa takut pada calon lawan mereka di atas lapangan, bahkan malah bisa berbalik menjadi beban yang menggangu performa De Bruyne dan Martial.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam satu dekade ke belakang, Liga Primer Inggris sendiri sering kali melihat pemain-pemain dengan status termahal tak bisa menampilkan permainan terbaik dan kemudian membusuk di lapangan.
Misalnya saja pembelian termahal sepanjang sejarah EPL, Angel Di Maria. Didatangkan dari Real Madrid ke Manchester United dengan nilai £59,7 juta, Di Maria hanya bersinar selama setengah musim dan akhirnya memilih hengkang ke Paris Saint Germain satu musim kemudian.
Kisah yang sama juga terjadi pada Fernando Torres, bomber termahal Chelsea yang akan tercatat sebagai pembelian terburuk sepanjang sejarah Liga Inggris. Selama bersama The Blues tiga setengah musim, Torres tak pernah menorehkan lebih dari 10 gol dalam satu musim dan lebih sering berada di bangku cadangan.
Meski pada akhirnya Torres mengangkat piala Liga Inggris dan Liga Champions bersama Chelsea, ia tak pernah kembali menjadi sosok striker yang mengancam gawang lawan seperti terlihat di Liverpool dan Atletico Madrid.
Pemain mahal berikutnya yang juga tak kunjung menunjukkan performa yang setara dengan pundi-pundi uang yang telah dikeluarkan adalah Mesut Oezil yang dibeli dengan harga £42,5 juta.
Oezil memang menjadi pemain inti dan juga sempat bermain baik di musim pertama. Akan tetapi ia bukan lagi Oezil yang membuat publik Jerman terkesima Schalke 04 dan Werder Bremen.
Selain ketiga nama di atas, publik Inggris juga tentu belum lupa bagaimana Andy Carroll, Fernandinho, Robinho, atau bahkan Juan Mata sekali pun tak bisa menampilkan permainan terbaik setelah pindah dengan banderol transfer mahal. Satu dekade sebelumnya, Chelsea juga pernah membuat kepindahan Andriy Shevchenko berakhir dengan buruk.
Satu hal yang bisa disimpulkan dari transfer-transfer tersebut adalah nilai mahal memang tak selalu menjamin seorang pemain akan tampil bagus. Bagaimana dengan De Bruyne dan Martial?
(vws)