Ayah Jules Bianchi Masih Tak Sanggup Saksikan F1

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Jumat, 25 Sep 2015 18:14 WIB
Ayah dari Jules Bianchi masih belum mampu menyaksikan balapan Formula 1 atau melihat foto-foto kecelakaan yang merenggut nyawa putranya.
Jules Bianchi mengalami kecelakaan di GP Suzuka pada September 2014 dan meninggal dunia pada Juli 2015. (REUTERS/Yuya Shino)
Jakarta, CNN Indonesia -- Satu tahun berselang setelah kecelakaan yang merenggut nyawa Jules Bianchi, ayah Bianchi mengatakan bahwa ia masih tak mampu untuk melihat balapan jet darat tersebut.

Pada pekan ini, Formula 1 akan kembali ke Sirkuit Suzuka, tempat Bianchi membalap terakhir kalinya. Pada 5 Oktober 2014, mobil yang dikendarai Bianchi menabrak mobil derek sehingga ia menderita cedera kepala dan dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Setelah berjuang selama sembilan bulan Bianchi mengembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit pada 17 Juli 2015.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kepada BBC, Phillippe Bianchi, mengatakan bahwa pekan ini adalah momen yang sangat sukar untuk dihadapi oleh keluarganya. Ia mengaku belum mampu untuk menyaksikan satu pun balapan setelah kecelakaan itu.

"Mungkin dalam beberapa bulan ke depan, atau beberapa tahun, barulah saya bisa melihat suatu Grand Prix lagi," kata Phillippe. "Saya tidak tahu tepatnya, tapi saat ini masih terlalu sulit."

Phillippe juga belum bisa untuk melihat foto-foto atau video dari kecelakaan yang terjadi di kala hujan itu sehingga ia tak tahu apa-apa tentang kecelakaan putranya.

"Mungkin dalam satu bulan, dua bulan, enam bulan, entahlah."

Phillippe mengungkapkan bahwa Jules memiliki kedekatan dengan kedua orang tuanya dan sering menelepon mereka setiap hari. Kehilangan Jules sangat terasa bagi Phillippe dan istrinya.

"Sekarang genap satu tahun saya tak bisa berbicara dengannya dan ibunya tak bisa berbicara dengannya. Dan selama sembilan bulan saya tak bisa menyentuhnya dan tidak bisa memberikannya pelukan. Jules adalah anak yang baik, ia sangat dekat dengan keluarganya, dan seluruh peristiwa ini sangat buruk."

Laporan penyelidikan otoritas balapan (FIA) menyimpulkan bahwa Bianchi kurang memperlambat kendaraannya setelah bendera kuning diangkat. Sebelumnya pebalap Sauber, Adrian Sutil, mengalami kecelakaan sehingga panitia penyelenggaraan mengirimkan mobil derek untuk mengangkut mobil Sutil.

Hasil penyelidikan itu juga menghasilkan rekomendasi agar balapan di Jepang dimajukan satu jam untuk menghindari balapan selesai pada sore hari.

Bianchi sendiri menjadi pebalap Formula 1 pertama yang meninggal dunia karena mendapatkan cedera pada balapan sejak Ayrton Senna tewas di GP San Marino, 1994. (vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER