Jakarta, CNN Indonesia -- Mantan pemain sayap Liverpool di era 1990-an, Steve McManaman, melontarkan kritik keras atas permainan mantan klubnya ketika ditahan imbang FC Sion 1-1 di lanjutan Liga Eropa di Stadion Anfield pada Kamis (1/10).
"Liverpool seharusnya menghancurkan tim-tim seperti ini, namun mereka tidak bermain dengan tempo cepat dan intensitas tinggi," kata McManaman seperti dikutip dari
Liverpool Echo. "Sion siap untuk dihancurkan tapi mereka [Liverpool] mengeluarkan upaya yang sangat-sangat buruk."
Liverpool unggul melalui Adam Lallana di menit kelima yang memanfaatkan umpan tarik Divock Origi dari depan gawang. Namun 13 menit kemudian, Sion mampu menyamakan kedudukan yaitu melalui Ebenezer Assifuah yang menaklukan Simon Mignolet dari sudut sempit.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain McManaman, mantan penjaga gawang Liverpool, David James, juga menyoroti pertandingan tersebut dan mengatakan bahwa ada kekhawatiran yang menyelimuti Anfield saat ini.
"Kekhawatiran saya sudah muncul ketika mereka menurunkan tim yang lemah."
Selain kedua mantan pemain Liverpool itu, hasil imbang juga membuat panas para pendukung Liverpool baik yang berada di dalam stadion maupun yang menyaksikan lewat layar televisi dan meluapkan lewat media sosial.
Seperti dikabarkan
Liverpool Echo, skuat Liverpool menerima ejekan dari para pendukungnya sendiri ketika wasit meniupkan peluit panjang. Hal ini terutama karena The Reds kerap membuang-buang peluang di dalam kotak penalti.
Opta mencatatkan bahwa sepanjang pertandingan Liverpool mampu mencetak tujuh peluang emas, dengan beberapa di antaranya jatuh ke kaki Divock Origi.
Sang pencetak gol, Lallana, mengatakan bahwa para pemain juga merasakan rasa frustrasi yang sama dengan para pedukung dan bahwa mereka harus secepatnya bangkit untuk menghadapi laga derby melawan Everton pada Minggu (4/10).
"Kami frustrasi. Saya yakin para penggemar juga frustrasi sehingga penting bagi kami untuk bangkit kembali," kata Lallana.
(vws)