Siapa Gantikan Brendan Rodgers?

Putra Permata Tegar Idaman | CNN Indonesia
Senin, 05 Okt 2015 06:23 WIB
Brendan Rodgers resmi dipecat namun seberapa efektif pergantian manajer terhadap performa Liverpool saat ini?
Laga lawan Everton ternyata jadi laga terakhir Liverpool bersama Brendan Rodgers. (Reuters / Lee Smith)
Liverpool, CNN Indonesia -- Liverpool memutuskan melakukan pergantian manajer di saat Liga Inggris musim ini berjalan delapan pekan. Keputusan yang beresiko besar karena "The Reds" bakal menjalani suasana baru dan dituntut untuk bisa beradaptasi dalam waktu cepat.

Dua nama besar, Carlo Ancelotti dan Jurgen Klopp jadi kandidat terkuat untuk mengisi posisi yang ditinggalkan oleh Rodgers.

Carlo Ancelotti

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pelatih dengan jam terbang yang sangat tinggi. Salah satu pelatih kawakan yang sudah memiliki reputasi besar di Eropa. Pengalamannya menangani klub-klub besar bakal membuatnya mudah beradaptasi dimanapun dirinya berada.

Ancelotti pernah melatih di Italia, Inggris, Prancis, dan Spanyol. Hal itu yang membuatnya sudah tidak kaget dengan berbagai perbedaan iklim sepakbola, termasuk di tanah Inggris.

Setelah pekerjaan debutnya sebagai pelatih Juventus yang berakhir tanpa gelar, kemanapun Ancelotti setelah itu, ia sukses menghadirkan gelar bagi timnya.

Ancelotti sukses membuat Milan berjaya di era 2000-an dengan dua trofi Liga Champions. Ia mampu memberikan trofi Liga Primer Inggris kepada Chelsea.

Ancelotti sukses mengantar Paris Saint-Germain menjadi yang terbaik di Ligue 1, dan ia pun tercatat dalam sejarah Real Madrid sebagai pelatih yang menghadirkan 'La Decima'.

Namun semua sukses Ancelotti itu harus diingat tak lepas dari materi pemain-pemain hebat yang dimiliki oleh tim tempatnya bernaung. Milan, Chelsea, PSG, dan Madrid sama-sama memiliki materi tim yang berkualitas A+ sehingga logis dan sejalan dengan target meraih trofi juara.

Bila sepakat melatih Liverpool, Ancelotti harus 'turun satu tingkat'. Materi pemain Liverpool bukanlah materi tim dalam jajaran terdepan di Liga Inggris saat ini, tak seperti yang ia dapat saat menerima pinangan PSG atau Real Madrid.

Namun di sisi lain melatih Liverpool bisa jadi pembuktian kapasitas Ancelotti sebagai pelatih. Bila sukses bersama Liverpool, itu berarti racikan Ancelotti memang terbukti luar biasa.

Juergen Klopp

Juergen Klopp adalah favorit lain yang diinginkan oleh banyak pendukung Liverpool untuk mengisi posisi manajer. Keberhasilan Klopp membangun Borussia Dortmund sampai akhirnya sempat menggusur dominasi Bayern Munich merupakan sebuah torehan prestasi yang luar biasa.

Keberhasilan itu pula yang sepertinya bisa klop dengan niat Liverpool mengembalikan era kejayaan mereka karena Klopp memang lebih mengutamakan kolektivitas tim dibandingkan nama besar.

Masalah yang ada bila menunjuk Klopp adalah Klopp belum berpengalaman terjun di Liga Inggris. Pengalaman pertama akan selalu menyenangkan namun pastinya pendukung Liverpool tak rela jika tim kesayangannya hanya dijadikan tempat untuk menuai pengalaman tanpa timbal balik berupa prestasi.

Perburuan dengan waktu inilah yang bakal jadi tantangan Klopp. Klopp butuh waktu untuk membangun Dortmund jadi tim besar dan ia belum tahu seberapa besar batas kesabaran yang dimiliki oleh pendukung Liverpool yang selama ini lapar gelar untuk mengerti butuh waktu yang tak sebentar untuk bisa membangun kembali Liverpool.

"Liverpool butuh waktu, tak peduli apakah saya ataupun orang lain yang berada dan duduk di kursi manajer," ucap Brendan Rodgers

Target Realistis untuk Manajer Baru

Satu kesalahan Liverpool musim ini adalah tak segera mengganti Rodgers ketika musim panas lalu andai manajemen memang sudah memiliki keraguan atas kinerja Rodgers. Bila saja pergantian manajer dilakukan pada musim panas, maka manajer baru akan punya waktu lebih banyak untuk mengenal pemain dan tim.

Dengan kondisi saat ini, manajer baru terpilih nantinya, entah itu Ancelotti, Klopp, ataupun lainnya bakal menjalani start tidak dalam kondisi ideal. Ia dituntut harus bisa memperbaiki performa dan peringkat Liverpool di saat papan klasemen menunjukkan Liverpool sudah memiliki defisit angka dari tim-tim besar lainnya.

Kini target paling realistis bagi manajer baru tentu saja bukan trofi juara, melainkan cukup dengan sebuah tiket menuju Liga Champions musim depan. (ptr/ptr)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER