Paris, CNN Indonesia -- Beberapa tahun lalu sulit membayangkan Zlatan Ibrahimovic bisa menggenggam rekor gol terbanyak dalam sepanjang sejarah klub. Namun, loyalitasnya bersama Paris Saint-Germain akhirnya berbuah manis. Rekor gol terbanyak sepanjang sejarah klub berhasil digenggamnya.
Ibrahimovic sangat jauh dari kata loyal. Striker asal Swedia itu merupakan seorang petualang sejati. Ia gemar berpindah klub, mengantarnya jadi juara liga, lalu kemudian kembali pergi.
Siklus itulah yang terus diulangi Ibrahimovic sejak di Ajax Amsterdam, lalu lanjut ke Juventus, Inter Milan, Barcelona, AC Milan, hingga akhirnya ke PSG.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ibrahimovic adalah jaminan bahwa gelar liga domestik akan hadir di tangan. Inter, Milan, dan PSG sudah merasakan tuahnya bila publik ingin mengesampingkan Barcelona karena mereka memang sudah memiliki skuat yang mumpuni dan calon kuat juara Liga Spanyol ketika itu.
Inter yang tidak pernah berhasil menjadi juara sejak 1988/1989 (gelar 2005/2006 tidak didapat langsung), langsung dibawa Ibrahimovic menjadi juara di musim perdananya pada 2006/2007.
Milan pun demikian. Setelah satu dekade tak pernah menjuarai Serie A, kedatangan Ibrahimovic berbuah trofi juara di musim 2010/2011.
Seakan ingin kembali menegaskan sentuhan ajaibnya, Ibrahimovic pindah ke PSG dan sukses membawa klub ibu kota Perancis itu menjadi juara Ligue 1 untuk kali pertama dalam dua dekade terakhir.
Namun khusus untuk PSG, Ibrahimovic bukan hanya sukses mengantar tim ini menjuarai Ligue 1 tiga tahun beruntun. Ibra juga menunjukkan bahwa ia bisa jadi sosok yang loyal.
Untuk ukuran Ibrahimovic, membela satu tim dalam kurun waktu empat tahun adalah sebuah keistimewaan. Dalam karier panjangnya sebagai seorang pemain sepakbola, Ibrahimovic tidak pernah membela sebuah klub lebih dari tiga musim.
Dan di PSG, ketika umurnya sudah lewat 30 tahun, produktivitas gol Ibrahimovic justru meningkat pesat dibandingkan musim-musim yang ia habiskan bersama klub lain.
Mantan striker Malmo ini tidak pernah mencetak gol kurang dari 30 meskipun ia terkadang terkendala sanksi akibat aksi kontroversial yang sering dilakukannya di dalam maupun di luar lapangan.
Pada bursa musim panas ini, Ibrahimovic sempat diisukan akan kembali hengkang dan mencari petualangan baru. Liga Inggris, MLS, atau kembali ke Serie A bersama Milan sempat disebut-sebut sebagai langkah yang bakal ditempuh Ibrahimovic.
Namun ternyata semua asumsi itu meleset. Ibrahimovic yang hanya tinggal berjarak sejengkal lagi dengan rekor 109 gol milik Pedro Pauleta memilih bertahan di Parc des Princes.
"Saya belum tahu ke mana saya akan pergi, namun yang pasti saya akan menghormati kontrak saya di PSG yang berakhir pada 2016," ucap Ibrahimovic ketika itu.
Ambisi Ibrahimovic untuk menunjukkan loyalitasnya menyiratkan bahwa ia pun ingin meninggalkan sebuah jejak penting dalam sebuah klub yang pernah ia bela.
Walaupun tidak dengan cara yang indah, lewat dua gol penalti, Ibrahimovic sukses melewati torehan gol milik Pauleta. Dengan torehan dua gol lawan Marseille, Ibra saat ini sudah mengoleksi 110 gol bersama PSG.
Ibrahimovic kini juga akan dikenang sebagai pemain yang juga bisa loyal dan identik dengan satu klub, yaitu PSG lewat rekor yang ditorehkannya. Meki begitu, hal itu tak akan menutup kemungkinan bahwa musim depan Ibrahimovic bisa tetap benar-benar pergi karena merasa ambisinya sudah terpenuhi.
(ptr/ptr)