Jakarta, CNN Indonesia -- Manchester City, klub yang tahun lalu mendapatkan sanksi dari otoritas sepak bola Eropa (UEFA) karena melanggar aturan Financial Fair Play, untuk kali pertama sejak 2008 mencatatkan untung.
Pada Rabu (14/10), klub yang dibeli oleh Sheikh Mansour bin Zayed pada 2008 itu merilis laporan keuangan mereka untuk musim 2014/2015.
"Salah satu hal paling signifikan dalam periode pelaporan itu adalah adanya keuntungan 10,7 juta poundsterling (atau setara Rp225,2 miliar), pertama kali terjadi sejak akuisisi klub pada 2008 lalu," demikian bunyi pernyataan City.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan keuangan itu juga menunjukkan bahwa klub mendapatkan pendapatan senilai 352 juta poundsterling pada periode yang sama.
"Secara sederhana, kini kami adalah bisnis yang menguntungkan, tanpa utang, dan juga tanpa batasan luar biasa," kata pemimpin klub Khaldoon Al Mubarak dalam pernyataan resmi.
Sejak kedatangan pengusaha Uni Emirat Arab di kota Manchester, City dikenal sebagai klub yang sering menggelontorkan di bursa transfer pemain.
Tahun lalu mereka didenda 60 juta euro karena melanggar aturan Financial Fair Play, atau regulasi yang mengatur jumlah maksimum kerugian keuangan. Aturan tersebut dirancang oleh Badan Pengatur Keuangan Klub (CFCB) pada 2012 untuk membuat klub-klub di Eropa sehat secara keuangan.
City juga terpaksa bermain dengan skuat lebih kecil sebagai hukuman pelanggaran aturan tersebut.
(vws)