Jakarta, CNN Indonesia -- Skenario pengamanan tingkat tinggi digelar otoritas keamanan saat final Piala Presiden berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta, Minggu (18/10) malam WIB.
Hingga pukul 22.15 WIB, setidaknya sudah 1115 pelaku rusuh--yang mayoritas pemuda tanggung--diamankan di Markas Polda Metro Jaya dari berbagai tempat.
Kasubdit Resmob Polda Metro Jaya Eko Hadi Santoso mengatakan, "Mereka yang ditangkap adalah yang terlibat dalam tawuran dan berbagai aksi pelemparan dan pengrusakan."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun, kabar penangkapan dan ancaman bagi para pelaku ricuh di ibu kota Republik Indonesia itu saat digelar Piala Presiden tak terlalu digubris.
Ketika pertandingan final antara Persib dan Sriwijaya FC hampir usai, seperti dikutip dari
detik.com, ratusan remaja kembali berbuat onar di sekitar kawasan SUGBK yakni di Jalan Jenderal Sudirman.
Namun, upaya para pelaku onar itu dihadang petugas keamanan sehingga para remaja itu tunggang langgan.
Seperti dipantau CNN Indonesia, untuk membantu pengamanan di luar SUGBK tersebut, personel keamanan yang semula bersiaga di dalam kawasan GBK pun dikerahkan keluar untuk menghalau para pelaku onar yang melempar petasan dan batu ke arah polisi. Mereka pun kembal lari agar tak ditahan polisi.
Sementara itu di kawasan GBK, para bobotoh--sebutan untuk pendukung Persib--telah berangsur-angsur masuk ke dalam bus yang terparkir dan akan membawa mereka kembali ke daerah masing-masing.
(kid/kid)