Jakarta, CNN Indonesia -- Wakil presiden Honda Racing Corporation (HRC), Shuhei Nakamoto, mengklaim Valentino Rossi seharusnya tidak berang terhadap Marc Marquez. Nakamoto mengatakan Rossi pernah berada dalam posisi Marquez pada musim 2010.
Marquez diklaim Rossi dendam kepadanya dan sengaja memberi jalan bagi Jorge Lorenzo untuk menjadi juara dunia MotoGP 2015. Klaim tersebut berujung pada insiden 'tendangan' Rossi terhadap Marquez di MotoGP Malaysia, 25 Oktober lalu.
Nakamoto membantah klaim Rossi yang mengatakan Marquez sengaja memperlambat laju pebalap yang dijuluki The Doctor tersebut. Nakamoto mengatakan, Marquez kesulitan di awal balapan MotoGP Malaysia karena tangki motor yang masih penuh.
"Saya tahu Marquez dengan baik. Dia pria yang baik, dengan nilai kejujuran yang kuat. Marquez hanya berusaha mempertahankan posisinya, sama seperti pebalap lainnya," ujar Nakamoto seperti dilansir Crash.net.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nakamoto memastikan apa yang dilakukan Marquez di GP Australia dan GP Malaysia adalah murni balapan. Meski sudah tidak memiliki peluang menjadi juara dunia, Marquez diklaim Nakamoto masih harus kemenangan.
"Ini adalah balapan. Tidak ada yang berkomentar ketika Dani Pedrosa bersaing dengan Rossi di Aragon, begitu juga dengan aksi Andrea Iannone di Australia. Tidak ada yang menuduh Iannone membantu pebalap lainnya," tegas Nakamoto.
Nakamoto kemudian menyamakan Marquez dengan Rossi pada musim 2010. Ketika itu pebalap asal Italia tersebut hampir menggagalkan peluang Lorenzo menjadi juara dunia.
"Di GP Jepang 2010, ketika Rossi sudah keluar dari persaingan juara dunia, dia bertarung ketat dengan Lorenzo. Usai balapan Lorenzo protes Rossi tampil agresif ketika dia sudah tidak bisa menjadi juara dunia," ucap Nakamoto.
"Ketika itu Rossi berkomentar, 'Saya bilang ke Yamaha, apa yang kalian harapkan, saya finis di belakang? Jika seperti itu saya lebih baik berada di rumah'. Kami setuju dengan pendekatan Rossi ketika itu."
(har)