Inilah Gladbach, Tim yang Tak Bisa Dikalahkan Juventus
Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Rabu, 04 Nov 2015 13:08 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Borussia Moenchengladbach akhirnya menjadi satu-satunya tim yang tak bisa dikalahkan juara Serie A Italia, Juventus, dalam Grup D Liga Champions sepanjang musim ini.
Sama-sama berada di Grup D Liga Champions, Juventus dan Gladbach bermain imbang pada dua pertemuan, baik di Italia maupun di Jerman.
Pada putaran pertama fase grup D, Juventus berhasil menang melawan klub kaya Inggris Manchester City dan Juara Liga Europa musim lalu Sevilla. Namun, saat berlaga di Turin pada 21 Oktober silam, Gladbach menahan Juventus imbang tanpa gol.
Itulah poin pertama Gladbach yang diasuh pelatih Andre Schubert dalam fase grup Liga Champions musim ini.
Lalu, pada hari pertama putaran kedua atau matchday keempat yang berlangsung dini hari tadi, Gladbach kembali tak dapat dikalahkan Juventus.
Dua tim itu bermain imbang 1-1 di Borussia Park, Jerman.
Gladbach bahkan dapat menjebol gawang Si Nyonya Tua lebih dulu lewat aksi Fabian Johnson. Bek timnas Amerika Serikat itu membobol gawang Gianluigi Buffon pada menit ke-18.
Setelah mendapatkan umpan dari penyerang asal Brasil, Raffael, di dalam kotak penalti, Johnson yang berada di sisi kiri pertahan Juventus menembak bola menyusur ke sisi kanan bawah gawang yang dikawal Gianluigi Buffon pada menit ke-18.
Tak hanya itu, seperti dilansir dari situs resmi Liga Champions UEFA, Gladbach memiliki statistik penguasaan bola lebih banyak yakni 66 persen dibandingkan Juventus sebanyak 34 persen. Dominasi penguasaan bola itu lebih terlihat lagi setelah Hernanes diusir wasit pada menit ke-52.
"Anda dapat melihat bahwa kami ingin memenangkan pertandingan melawan Juventus yang sangat bagus itu," tukas Schubert usai laga seperti dikutip dari situs UEFA.
Sayang, keunggulan yang dicetak Johnson itu berhasil disamakan Juventus pada menit ke-43.
Pemain sayap Juventus Stephan Lichsteiner berhasil mencetak gol dari sudut yang sama seperti dilakukan Johnson. Tembakan Lichsteiner itu buah umpan dari Paul Pogba di depan kotak penalti Gladbach.
"Kami bukanlah tim yang cukup kuat di udara, sehingga bola-bola tinggi atau umpan silang yang tinggi menyulitkan kami," kata Schubert.
Oleh karenanya, lanjut pelatih berusia 44 tahun tersebut, itu akan menjadi evaluasi untuk laga-laga selanjutnya. Dan tentu saja untuk mencuri poin dari dua lawan berikutnya, ManCity dan Sevilla.
"Kami sangat senang dengan performa, jika tidak 100 persen (puas) dengan hasil," tukas Schubert.
Schubert menyatakan harus memberi salut kepada skuatnya karena tetap dapat mempertahankan konsistensi, determinasi, dan disiplin dalam beberapa pekan terakhir.
"Untuk periode yang lama kami memiliki performa yang bagus dan bahkan saat jeda (antara dua babak) kami hampir menguasai bola 60 persen. Kami menciptakan tiga, empat peluang emas. Setelah kartu merah, kami bahkan lebih dominan dan mencoba mencari celah, tetapi Juve bertahan sangat bagus," kata Schubert.
Hasil imbang itu memang tak mengangkat Gladbach dari posisi juru kunci klasemen sementara Grup D Liga Champions. Gladbach di posisi keempat dengan torehan dua poin hasil dari dua kali bermain imbang dengan Juventus.
Sementara itu Juventus harus menahan ambisi mendapat tiket lolos ke babak 16 besar lebih dini.
Juventus kini berada di peringkat kedua dengan torehan delapan poin. Ia bisa disusul Sevilla yang saat ini berada di peringkat ketiga dengan jumlah poin tiga. Juara Liga Europa itu berpeluang lolos dari Grup D menemani ManCity andai menang di dua laga berikutnya, sementara Juventus kalah di dua laga berikutnya. (kid)
Sama-sama berada di Grup D Liga Champions, Juventus dan Gladbach bermain imbang pada dua pertemuan, baik di Italia maupun di Jerman.
Pada putaran pertama fase grup D, Juventus berhasil menang melawan klub kaya Inggris Manchester City dan Juara Liga Europa musim lalu Sevilla. Namun, saat berlaga di Turin pada 21 Oktober silam, Gladbach menahan Juventus imbang tanpa gol.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lalu, pada hari pertama putaran kedua atau matchday keempat yang berlangsung dini hari tadi, Gladbach kembali tak dapat dikalahkan Juventus.
Gladbach bahkan dapat menjebol gawang Si Nyonya Tua lebih dulu lewat aksi Fabian Johnson. Bek timnas Amerika Serikat itu membobol gawang Gianluigi Buffon pada menit ke-18.
Setelah mendapatkan umpan dari penyerang asal Brasil, Raffael, di dalam kotak penalti, Johnson yang berada di sisi kiri pertahan Juventus menembak bola menyusur ke sisi kanan bawah gawang yang dikawal Gianluigi Buffon pada menit ke-18.
Tak hanya itu, seperti dilansir dari situs resmi Liga Champions UEFA, Gladbach memiliki statistik penguasaan bola lebih banyak yakni 66 persen dibandingkan Juventus sebanyak 34 persen. Dominasi penguasaan bola itu lebih terlihat lagi setelah Hernanes diusir wasit pada menit ke-52.
"Anda dapat melihat bahwa kami ingin memenangkan pertandingan melawan Juventus yang sangat bagus itu," tukas Schubert usai laga seperti dikutip dari situs UEFA.
Sayang, keunggulan yang dicetak Johnson itu berhasil disamakan Juventus pada menit ke-43.
Pemain sayap Juventus Stephan Lichsteiner berhasil mencetak gol dari sudut yang sama seperti dilakukan Johnson. Tembakan Lichsteiner itu buah umpan dari Paul Pogba di depan kotak penalti Gladbach.
"Kami bukanlah tim yang cukup kuat di udara, sehingga bola-bola tinggi atau umpan silang yang tinggi menyulitkan kami," kata Schubert.
Oleh karenanya, lanjut pelatih berusia 44 tahun tersebut, itu akan menjadi evaluasi untuk laga-laga selanjutnya. Dan tentu saja untuk mencuri poin dari dua lawan berikutnya, ManCity dan Sevilla.
"Kami sangat senang dengan performa, jika tidak 100 persen (puas) dengan hasil," tukas Schubert.
Schubert menyatakan harus memberi salut kepada skuatnya karena tetap dapat mempertahankan konsistensi, determinasi, dan disiplin dalam beberapa pekan terakhir.
"Untuk periode yang lama kami memiliki performa yang bagus dan bahkan saat jeda (antara dua babak) kami hampir menguasai bola 60 persen. Kami menciptakan tiga, empat peluang emas. Setelah kartu merah, kami bahkan lebih dominan dan mencoba mencari celah, tetapi Juve bertahan sangat bagus," kata Schubert.
Hasil imbang itu memang tak mengangkat Gladbach dari posisi juru kunci klasemen sementara Grup D Liga Champions. Gladbach di posisi keempat dengan torehan dua poin hasil dari dua kali bermain imbang dengan Juventus.
Sementara itu Juventus harus menahan ambisi mendapat tiket lolos ke babak 16 besar lebih dini.
Juventus kini berada di peringkat kedua dengan torehan delapan poin. Ia bisa disusul Sevilla yang saat ini berada di peringkat ketiga dengan jumlah poin tiga. Juara Liga Europa itu berpeluang lolos dari Grup D menemani ManCity andai menang di dua laga berikutnya, sementara Juventus kalah di dua laga berikutnya. (kid)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL
TERKAIT
TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK