Villas-Boas: Serangan Balik yang Bawa Zenit ke Fase Gugur

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Kamis, 05 Nov 2015 11:06 WIB
Serangan balik dan pemanfaatan ruang di lapangan hijau menjadi kunci Zenith St Petersburg berhasil lolos dari fase grup Liga Champions lebih dini.
Pelatih Zenit St. Petersburg Andre Villas-Boas memuji kedisiplinan skuatnya dan kemampuan mereka membaca permainan untuk melakukan serangan balik saat melakoni laga tandang ke markas Olympique Lyon. (Reuters/Alexander Demianchuk)
Jakarta, CNN Indonesia -- Andre Villas-Boas kembali menatap binar prestasi kompetisi Eropa setelah ia membawa timnya, Zenit St Petersburg lolos ke babak 16 besar Liga Champions lebih dini.

Usai match day keempat Grup H Liga Champions, Juara Liga Rusia itu berhasil mendahului Valencia, Gent, dan Olympique Lyon lolos dari grup tersebut.

Tiket ke fase gugur itu didapat berkat kemenangan tim dengan julukan Zenitchiki di kandang Lyon dengan skor 2-0, Kamis (5/11) dini hari WIB.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dua gol kemenangan itu dicetak penyerang timnas Rusia Artyom Dzyuba (25' dan 57'). Dua gol itu sendiri tak lepas dari hasil kerja baik yang dilakoni winger Brasil, Hulk.

Dua gol Dzyuba itu membuat Zenit lolos lebih dulu karena telah mengumpulkan empat kemenangan dalam semua laga Grup H yang telah dilalui. Dengan demikian tim besutan Villas-Boas itu memiliki poin 12 setelah match day keempat.

Zenit datang ke Lyon dengan sikap optimis usai mengalahkan tim Perancis itu dengan skor 3-1 pada match day ketiga di Rusia.

Walhasil, serangan cepat pun dibangun tim tersebut dan membahayakan gawang tuan rumah yang dikawal Anthony Lopes sejak menit awal.

Oleg Shatov mendapatkan umpan dari Dzyuba di depan ruang kiper. Sayang peluang yang didapat Shatov pada menit keempat itu masih melebar.

Tujuh menit kemudian, lewat skema serangan balik cepat, Danny mendapatkan peluang di sisi kiri gawang yang dikawal Lopes. Serangan balik itu bermula dari umpan panjang Danny dari depan gawang timnya kepada Hulk di half space pertahanan Lyon.

Beberapa saat kemudian Hulk memberi bola itu kembali kepada Danny yang kini telah berada dalam kotak penalti Lyon. Sayang, tembakan Danny bisa ditepis Lopes.

Hulk akhirnya mampu membuahkan assist untuk gol pertama Zenit pada menit ke-25 setelah menerima bola dari Shatov. Hulk bermanuver melewati dua bek Lyon di sayap kanan sebelum memberi umpan tarik kepada Dzyuba di depan gawang Lopes.

Kemudian pada gol kedua Hulk menerima umpan jauh dari Danny sebelum mengirim bola ke Dzyuba yang mencetak gol lagi dari dalam kotak penalti Lyon.

"Kami menggunakan senjata terbaik kami, serangan balik. Dan, untuk pertama kali dalam Liga Champions kami mampu menguasai penguasaan bola," tukas Villas Boas usai pertandingan seperti dikutip dari situs Liga Champions.

Tentang serangan balik dan kedisiplinan tersebut, Villas-Boas memuji performa skuatnya. Ia pun bersyukur dengan kemampuan dan kedisiplinan skuat yang ia pilih untuk bermain di lapangan. Mereka, ujar mantan manajer Chelsea dan Tottenham Hotspur itu, mampu bermain lebih efisien, memanfaatkan ruang, serta berkonesentrasi.

"Lyon mendapatkan 23 tembakan, anda bisa melihat itu di statistik," kata Villas Boas.

"Saya bahagia kami bisa lolos - ini hal hebat bagi klub juga bagi Rusia," tukas Boas.

Era Arshavin

Prestasi tertinggi Zenit di kompetisi antarklub Eropa adalah menjadi juara Liga Europa (kala itu disebut Piala UEFA) pada musim 2007/2008. Kala itu tim tersebut diarsiteki pelatih asal Belanda Dick Advocaat. Di bawah asuhan Advocaat, pada partai final Liga Europa, Zenit mengalahkan tim Skotlandia Glasgow Rangers dengan skor 2-0 di Manchester, Inggris.

Lalu, tim yang masih diperkuat Andrei Arshavin kala itu berhasil menjadi juara Piala Super Eropa setelah mengalahkan juara Liga Champions, Manchester United. Dalam pertandingan di Stade Louis II, Monaco, 29 Agustus 2008 itu Zenit menang dengan skor 2-1.

Dari era kesuksesan itu, Zenit masih tersisa empat pemain yang masih menjadi bagian skuat utama di bawah kepelatihab Villas-Boas saat ini. Mereka adalah sang kiper Vyacheslav Malafeev, Aleksandr Anyukov, Anatoliy Tymoshchuk, dan Danny.

Villas-Boas telah sukses membawa Zenit lolos dari fase grup Liga Champions untuk kedua kalinya dalam sejarah klub itu. Namun, perjalanan Villas-Boas masih panjang.

Dalam sejarahnya Zenit pertama kali lolos dari fase grup Liga Champions terjadi pada musim 2011/12. Tim yang kala itu diarsiteki Luciano Spaletti itu gugur di babak 16 besar setelah kalah agregat dengan klub Portugal, Benfica.

Musim lalu, di bawah kepelatihan Villas-Boas, Zenit dikeluarkan Sevilla dari Liga Europa yakni pada babak perempat final. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER