Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer Chelsea, Jose Mourinho, frustrasi dengan sanksi larangan memasuki stadion pada satu pertandingan yang diberikan Asosiasi Sepak Bola Inggris (FA). Pelatih asal Portugal itu menilai bahwa hukuman tersebut akan mendorongnya melakukan perubahan gaya melatih.
Mourinho dilarang memasuki Stadion Britannia dalam laga melawan Stoke City, Sabtu (7/11), sebagai hukuman karena aksinya pada pertandingan kontra West Ham United pada bulan lalu.
FA menghukumnya karena mengumpat pada wasit di atau sekitar kamar ganti di Stadion Upton Park. Selain menjatuhkan sanksi larangan ke stadion, FA juga mendenda Mourinho £40 ribu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Wasit Jonathan Moss mengatakan bahwa Mourinho menyebutnya dengan "si lemah yang brengsek".
Menurut Mourinho yang bandingnya telah ditolak FA, hukuman ini akan mengubah caranya menghadapi situasi dalam melatih, termasuk di antaranya cara menghadapi media.
"Hukuman saya, dimensi hukuman saya, dan juga sanksi masuk ke stadion yang tetap berlaku, tentu saja akan mengubah semuanya," kata Mourinho seperti dikutip dari
ESPN FC. "Jawaban-jawaban saya untuk media akan berbeda."
Mourinho kemudian membandingkan dirinya dengan pelatih Liverpool, Juergen Klopp, ketika kedua tim bertemu di Stadion Stamford Bridge pada Sabtu pekan lalu.
"Beberapa hari lalu saya menjalani pertandingan dengan berdiri di kotak saya selama 90 menit. Manajer lainnya [Klopp] melompat-lompat seperti Michael Jordan dan tidak ada yang terjadi."
"Menurut saya, pesan yang ingin diberikan [FA] kepada saya sudah sangat jelas."
Ketika ditanyai yang akan ia lakukan ketika timnya bertanding dan ia tidak bisa mendampingi, bahkan di atas tribun, Mourinho menjawab: "Mungkin saya akan menonton film, entahlah."
"Bagi saya, ini sama saja ketika seseorang berkata kepada saya 'Anda tidak bisa masuk' ketika pergi ke bioskop."
(vws)