Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer asal Belanda yang pernah mengarsiteki Chelsea selama dua tahun (1996-1998), Ruud Gullit, menyamakan klub asal London itu dengan pegolf ternama dunia, Tiger Woods.
Pasalnya, Gullit merasa kejatuhan Chelsea pada musim ini menyerupai kejatuhan Woods di dunia golf, yang membuat banyak pihak mengernyitkan dahi lantaran kejatuhannya tak banyak diprediksi orang.
"(Chelsea) seperti Tiger Woods. Pada awalnya semua orang yang berhadapan dengan Tiger Woods tahu mereka akan kalah," ujar Gullit kepada Sky Sports. "Tapi kini orang-orang melihat Chelsea dan berpikir, 'kami dapat mengalahkan mereka!'," ucap Gullit memberikan penilaian.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Gullit, Chelsea --sama seperti Woods-- telah kehilangan aura keperkasaan mereka, membuat lawan-lawan yang menghampiri tak lagi gentar menghadapi nama besar keduanya.
Gullit juga merasa satu-satunya cara untuk mengembalikan aura keperkasaan dalam diri juara Liga Primer musim lalu itu adalah dengan mulai meraih kemenangan, satu hal yang saat ini jarang menyambangi Chelsea.
Namun, Gullit yakin manajer The Blues saat ini, Jose Mourinho, merupakan sosok yang tepat untuk mengembalikan nama besar Chelsea yang saat ini sedang terpuruk, dengan catatan manajer asal Portugal itu mau mengakui dirinya telah melakukan banyak kesalahan pada musim ini.
"Saya pikir dia (Mourinho) merupakan satu-satunya orang yang mampu mengubah semuanya."
"Di masa lalu, ketika tim menang bersama Mourinho, Mourinho-lah yang meraih kemenangan. Sedangkan ketika kalah, Mourinho pula yang kalah. Tapi tiba-tiba musim ini dia terus menyalahkan para pemainnya. Itulah perbedaan yang saya lihat," ucap Guliit membeberkan analisisnya.
Kecenderungan Mourinho mencari kambing hitam dari bobroknya performa Chelsea musim ini disebut Gullit sebagai perubahan paling besar dalam diri mantan bos Real Madrid itu pada musim ini.
"Dia mengkritisi para pemainnya. Dulu dia selalu melindungi para pemainnya," ujar mantan pemain AC Milan ini.
(ptr/ptr)