Jakarta, CNN Indonesia -- Kapten Swedia, Zlatan Ibrahimovic, menunjukkan simpati untuk penduduk kota Paris setelah terjadi serangan teror yang menewaskan 129 orang, menyebabkan ratusan lain terluka, dan mebuat satu kota mengalami trauma.
"Ini sangat menyedihkan. Tragis. Hal-hal seperti ini tak seharusnya terjadi," kata pemain Paris Saint Germain itu kepada Kanal 5 setelah Swedia mengalahkan Denmark di laga pertama play-off kualifikasi Piala Eropa 2016.
"Saya akan berada di belakang mereka-mereka yang tewas dan juga keluarga mereka."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut pemain berusia 34 tahun itu, peristiwa itu membuatnya sangat tidak fokus pada pertandingan. Ibrahimovic sendiri telah menghabiskan empat tahun hidupnya menjadi penduduk kota Paris setelah pindah pada Juli 2012 dari AC Milan.
Warna merah, putih, dan biru atau warna bendera Perancis diproyeksikan ke stadion Friends Arena di Kota Stockholm sebagai bentuk simpati atas peristiwa itu. Sementara itu, para pemain mengheningkan cipta selama satu menit sebelum laga dimulai. Mereka juga mengenakan pita hitam di lengan sebagai bentuk duka cita.
Pelatih Swedia, Erik Hamren, mengatakan bahwa serangan di ibukota Perancis itu mempengaruhi persiapan anak-anak asuhnya.
"Yang terburuk dan memuakkan telah terjadi," kata Hamren kepada wartawan. "Kami sempat mendiskusikannya ketika kami berkumpul, dan kami harus menunjukkan bahwa kejahatan tidak boleh diizinkan menang."
"Bahwa sepak bola menjadi sangat penting dalam hari seperti ini."
(vws)