Jakarta, CNN Indonesia -- Manajer tim Suzuki, Davide Brivio, mengkritik ofisial MotoGP yang dianggapnya telat menangani kasus Valentino Rossi dan Marc Marquez. Brivio mengklaim 'perang' antara Rossi dengan Marquez bisa dicegah sebelum merusak MotoGP 2015.
MotoGP 2015 dinodai dengan konflik yang melibatkan Rossi dengan Marquez dan Jorge Lorenzo. Semuanya bermula ketika konferensi pers jelang MotoGP Malaysia, akhir Oktober lalu, ketika Rossi menuduh Marquez sengaja membantu Lorenzo merebut gelar juara dunia.
Brivio, yang pernah menjadi manajer tim Yamaha, mengklaim kasus Rossi dan Marquez seharusnya bisa ditangani hingga tidak berujung pada 'tendangan' The Doctor dan sanksi start dari posisi belakang di GP Valencia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam konferensi pers sebelum GP Malaysia, Rossi mengungkapkan kekesalan dan melihat ada sesuatu yang aneh. Ketika itu seharusnya race director dan penyelenggara seharusnya meminta penjelasan dari Rossi," ujar Brivio kepada Rai Radio.
"Mereka juga bisa meminta keterangan dari Marquez. Setidaknya mereka bisa memulai investigasi dan memberikan peringatan kepada pebalap. Tapi, tidak ada tindakan dari ofisial dan semua berjalan bebas hingga insiden Rossi dan Marquez terjadi di Sepang."
Brivio yang pernah menjadi penasihat Rossi di Ducati mengaku sudah melihat perilaku aneh Marquez sejak pebalap Repsol Honda itu meraih kemenangan di GP Australia, satu pekan sebelum GP Malaysia.
Mengenai tindakan Rossi yang diklaim pihak Honda menendang Marquez hingga terjatuh di GP Malaysia, Brivio yakin The Doctor tidak bermaksud menjatuhkan juara dunia MotoGP 2013 dan 2014.
"Rossi mendorongnya ke luar dengan ingin mengatakan, 'Biarkan saya menjalani balapan, apa yang kamu lakukan, ayo balapan dan jangan ganggu saya'. Kemudian kecelakaan terjadi, race director harus ikut campur, dan kita mendapatkan hasilnya di Valencia," ucap Brivio.
(har/har)