Jakarta, CNN Indonesia -- Pekan ke-13 Liga Primer Inggris, Sabtu (21/11), ditandai dengan delapan pertandingan yang menghasilkan total 24 gol serta sejumlah drama, kejutan, dan catatan-catatan menarik.
Mulai dari Manchester City yang dilumat Liverpool 1-4, gagalnya eksekusi penalti Santi Cazorla yang membuat Arsenal tumbang 1-2 dari West Bromwich Albion, hingga Leicester City yang kini menjadi pemimpin klasemen sementara Liga Primer.
Keberhasilan Leicester memuncaki puncak klasemen sendiri didorong performa gemilang pemain-pemain mereka seperti Jamie Vardy dan Riyad Mahrez. Saat ini Vardy bahkan memimpin persaingan menuju gelar pencetak gol terbanyak Liga Primer dengan total 13 gol, unggul empat gol dari penyerang Everton, Romelu Lukaku.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut adalah catatan-catatan menarik Liga Primer yang dirangkum dari berbagai sumber:
1. Menang atau Kalah, Oezil Terus Menciptakan Assist
Kubu Arsenal boleh jadi sedang murung setelah kegagalan meraih tiga poin saat menghadapi West Bromwich Albion, membuat mereka gagal menyalip ManCity di puncak klasemen Liga Primer.
Namun, The Gunners bisa berbesar hati lantaran tidak ada penurunan kreativitas pada diri pemain asal Jerman, Mesut Oezil.
Dengan assist yang diberikan Oezil pada Olivier Giroud dalam pertandingan melawan WBA, pemain berusia 27 tahun itu selalu menorehkan catatan menciptakan assist di tujuh pertandingan Liga Primer secara beruntun.
2. Jamie Vardy Samai Rekor Ruud van NistelrooySelain memimpin daftar pencetak gol terbanyak dengan 13 gol, Vardy kini berhasil menyamai rekor mantan bomber Manchester United, Ruud van Nistelrooy, yang mampu mencetak gol di 10 pertandingan liga secara beruntun.
Bahkan dari 13 pertandingan liga musim ini, Vardy hanya dua kali gagal mencatatkan namanya di papan skor yaitu ketika bertemu West Ham United dan Tottenham Hotspur, Agustus lalu.
Pada Sabtu (21/11), gol Vardy dicetak pada menit ke-45 ketika membantu Leicester menang 3-0 atas Newcastle United.
3. Coutinho dan Skrtel Hobi Jebol Gawang ManCityPublik Stadion Etihad memang dibuat terkejut ketika Liverpool berhasil membungkam tim tuan rumah dengan skor 4-1, Sabtu (21/11). Namun, hasil itu ternyata tak terlalu mengejutkan lantaran dua pemain The Reds, Philippe Coutinho dan Martin Skrtel, ternyata rutin menjebol gawang ManCity.
Coutinho sejauh ini telah mencetak empat gol dari lima pertemuan terakhirnya dengan ManCity di berbagai ajang. Sementara itu, Skrtel yang sebenarnya bertugas menjadi palang pertahanan, menjadikan The Citizens sebagai tim yang paling sering ia bobol.
Skrtel mencetak 16 gol dari total 233 penampilannya di Liga Primer bersama Liverpool selama sembilan musim. Empat dari 16 gol tersebut disarangkan Skrtel ke gawang ManCity.
4. Pekan Penuh Gol Bunuh DiriDari 24 gol yang dihasilkan 16 tim di Liga Primer akhir pekan ini, tiga di antaranya ternyata dihasilkan dari gol bunuh diri.
Tiga gol bunuh diri itu dicetak oleh Troy Deeney (Watford vs ManUtd), Mikel Arteta (West Brom vs Arsenal), dan Eliaquim Mangala (ManCity vs Liverpool), menyamai jumlah gol bunuh diri dalam satu pekan pada Oktober 2014 lalu.
Bedanya, saat itu tiga gol bunuh diri dalam satu pekan dihasilkan pada satu pertandingan saja, yakni ketika Queens Park Rangers melawan Liverpool menghasilkan tiga gol bunuh diri dari Steven Gerrard, Richard Dunne, dan Steven Caulker.
5. Lukaku Samai Catatan Rooney, Ronaldo, Owen, dan FowlerBanyak perbedaan antara penyerang Everton, Romelu Lukaku, dengan deretan penyerang andal yang pernah dan masih merumput di Liga Primer seperti Cristiano Ronaldo, Robbie Fowler, Michael Owen, dan Wayne Rooney, baik dari cara bermain hingga klub-klub yang pernah dibela.
Namun, penyerang asal Belgia itu berhasil menyamai catatan empat pemain bintang tersebut dengan keberhasilannya menjebol gawang Aston Villa, Sabtu (21/11). Gol tersebut membuat dirinya menjadi pemain kelima setelah Fowler, Owen, Ronaldo, dan Rooney, yang mampu mencetak 50 gol liga sebelum usia 23 tahun.
Rekor itu pertama kali dicatatkan oleh penyerang Liverpool, Fowler, pada 1995 lalu, ketika mencetak dua gol ke gawang ManUtd di usia 20 tahun, delapan bulan, dan delapan hari.
(vws)