Jakarta, CNN Indonesia -- Pelatih AS Roma Rudi Garcia merasa tak puas dengan satu poin yang diperoleh timnya usai imbang melawan Bologna dengan skor 2-2, Sabtu (21/11).
Ia tak puas karena banyaknya air yang menggenangi Stadion Dall'Ara. Genangan-genangan air di lapangan pun disebutnya tak mencirikan sebuah stadion dari klub Serie A--kompetisi kasta tertinggi di Italia.
"Bagaimana mungkin (pertandingan tetap dilangsungkan) dalam kondisi seperti ini," kata Garcia menjawab pertanyaan usai pertandingan seperti dikutip dari
Football Italia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Garcia wasit seharusnya menghentikan pertandingan dan tidak membiarkan laga tetap berlangsung ketika melihat situasi lapangan yang dipenuhi genangan air seperti itu.
"Ini bukan sepak bola, ini adalah polo air dengan kaki. Satu-satunya hal positif dari hari ini adalah tak ada pemain kami yang cedera. Saya tidak membicarakan tentang sepak bola (hari ini) - (pertandingan) ini adalah sebuah parodi sepak bola," tukasnya.
 Situasi lapangan yang becek membuat para pemain Bologna dan AS Roma kesulitan dalam melakukan permainan sepak bola. (REUTERS/Giampiero Sposito) |
Empat Gol, Tiga Penalti
Setelah menyatakan jalannya pertandingan sebagai sebuah parodi, pelatih asal Perancis itu pun meninggalkan sesi wawancara tanpa membahas mengenai laga yang telah dilalui skuatnya.
Dalam laga tersebut tuan rumah Bologna memimpin lebih dulu lewat Adam Masina pada menit ke-14. Roma lalu menyamakan kedudukan lewat penalti yang lancar dieksekusi Miralem Pjanic di menit ke-52.
Roma lantas berbalik unggul berkat penalti yang dieksekusi Edin Dzeko pada menit k-72. Bologna beruntung bisa menyamakan kedudukan setlah wasit Gianluca Rocchi memberi hadiah penalti saat empat menit waktu normal hampir berakhir. Mattia Destro yang diutus sebagai algojo pun sukses mengeksekusinya pada menit ke-87.
Hujan kartu kuning terjadi dalam pertandingan tersebut, Wasit Rocchi mengeluarkan sembilan kartu kuning yakni lima untuk Bologna dan empat untuk Roma.
(kid)