Istri Valdes Kritik United Terkait Acara Amal

Jakarta, CNN Indonesia -- Panasnya hubungan antara penjaga gawang asal Spanyol, Victor Valdes, dan Manchester United memasuki babak baru saat mantan pemain Barcelona itu tak diundang dalam acara amal UNICEF.

Pilihan Redaksi Schmeichel Nilai Vardy Tak Cocok di MU Benitez Komentari Ronaldo yang Kurang Tajam Menggerutu dan Lempar Rompi, Costa Dicecar Kritikan

Ketidakhadiran Valdes tak pelak membuat istri penjaga gawang berusia 33 tahun itu, Yolanda Cardona, meradang.

Melalui akun Instagramnya, Cardona menampilkan foto pemain-pemain Setan Merah yang hadir di acara tersebut --Juan Mata, Marcos Rojo, Sergio Romero, David De Gea, dan Ander Herrera beserta pasangan masing-masing-- sambil mengkritik United.

"Tak ada undangan untuk suami saya dalam acara United4Unicef. Ini adalah hal terakhir yang tak diharapkan dari salah satu klub terbesar seperti Manchester United," tulis Cardona di akun Instagramnya.

"Sebuah kegiatan amal selalu merupakan sebuah kegiatan amal (dan harusnya Valdes diikutsertakan)."

Hubungan Valdes --yang hingga saat ini belum mendapatkan nomor punggung-- dan United memanas sejak manajer Setan Merah, Louis van Gaal, mengklaim penjaga gawangnya itu menolak bermain untuk tim muda. Klaim yang selalu ditolak mentah-mentah oleh Valdes.

Penolakan Van Gaal terhadap Valdes bahkan terlihat jelas dari keengganan manajer asal Belanda itu menggunakan jasa kiper veterannya tersebut, ketika David De Gea santer dirumorkan akan hengkang ke Real Madrid dan sempat mengalami cedera awal musim ini.

Saat itu, Van Gaal memilih mendatangkan penjaga gawang baru, Sergio Romero, serta mempercayai kiper muda, Sam Johnstone, sebagai pelapisnya.

Acara amal itu sendiri merupakan acara ke-16 antara United dan UNICEF, membuat kerjasama ini jadi kemitraan terlama antara sebuah organisasi olahraga dan badan amal dunia.

Sekitar 230 ribu poundsterling yang dihasilkan dalam acara amal itu akan digunakan UNICEF untuk menyelamatkan anak-anak di Bangladesh.

Pasalnya, data UNICEF mencatat setiap 29 menit ada satu anak Bangladesh yang meninggal karena tenggelam, sehingga organisasi amal itu akan memastikan edukasi kepada kaum muda di sana untuk meningkatkan pentingnya keselamatan dalam berenang. (ptr/ptr)