Jakarta, CNN Indonesia -- Penyerang Paris Saint Germain, Zlatan Ibrahimovic, memang baru saja menorehkan rekor menjadi penyerang tersubur PSG di Liga Champions dengan total 17 gol. Akan tetapi pembuktian sebenarnya ketajaman penyerang tim nasional Swedia itu di kompetisi Eropa terletak pada fase gugur.
Ibrahimovic yang telah berkarier di Belanda, Italia, Spanyol, dan kini Perancis itu baru mencetak tujuh gol dari 36 pertandingannya di fase gugur Liga Champions. Bersama PSG, Ibra juga baru mencetak tiga gol dari sembilan pertandingan di babak
knock-out, yaitu ke gawang Valencia dan Bayern Leverkusen.
Sepanjang berkarier sebagai pesepak bola profesional, Ibrahimovic sendiri belum pernah memenangi Liga Champions, meski pernah bergabung dengan tim-tim yang pernah memenangi UCL. Ia meninggalkan Internazionale Milan pada musim yang sama ketika Inter menjadi juara Eropa, dan perjalanannya di Barcelona serta AC Milan juga tidak berbuah gelar juara UCL.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di musim ini, Ibrahimovic akan menjadikan misi membawa Paris Saint Germain melangkah paling jauh di Eropa, yaitu setidaknya mendapatkan satu tempat di fase semifinal.
Setelah pada tiga musim ke belakang selalu tersingkir di partai perempat final, para pendukung PSG kian tak sabar kesebelasannya bisa mengulangi prestasi pada musim 1994/1995 ketika George Weah membawa mereka ke semifinal.
Ibrahimovic sendiri baru saja melampaui rekor Weah sebagai penyerang tertajam PSG di Eropa.
Satu gol yang dicetak Ibrahimovic ketika PSG menang 2-0 atas Shakthar Donetsk membawa torehan golnya di UCL menjadi 17, berselisih satu gol dari Weah yang menciptakan 16 gol di Eropa selama berkarier dengan PSG.
(vws)