Jakarta, CNN Indonesia -- AS Roma berhasil lolos ke babak 16 besar Liga Champions walaupun hanya mampu bermain imbang tanpa gol melawan tim aasl Belarusia BATE Borisov di kandang sendiri, Rabu (9/12) malam waktu setempat.
Roma lolos karena dalam pertandingan lainnya di Grup E, Bayer Leverkusen bermain imbang 1-1 dengan Barcelona. Awalnya, sebelum laga terakhir fase grup berlangsung, baik AS Roma, Borisov, maupun Leverkusen memiliki peluang yang sama berebut satu tiket tersisa.
Namun, ketika Roma telah memastikan tiket ke 16 besar, bukan pujian, malah sorakan mencemooh yang muncul dari para suporternya di Olimpico.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tim ini pantas diberi aplaus karena lolos. Tetapi (mendengarnya) cukup membuat frustasi ketika anda datang ke sini dan mereka menyiulinya (tim). Para suporter seharusnya mendukung kami, anak-anak (tim Roma) telah bekerja dan berhak atas respon yang berbeda dari penonton," kata Presiden Klub Roma James Palotta kepada Roma TV seperti dikutip dari
Reuters.
Para suporter Roma memang sedang menekan timnya. Suporter-suporter garis keras Roma memang sedang mengkritik tim yang dibesut Rudi Garcia tersebut. Salah satu tujuannya adalah mengkritik kebijakan yang diterapkan di Stadion Olimpico untuk mengubah tribun bagi pendukung ultras di sisi selatan (
Curva Sud) dan sisi utara (
Curva Nord).
Namun, ejekan yang datang kepada pendukung Roma di laga terakhir fase grup bukan karena itu saja. Ada alasan lain yakni buruknya penampilan Roma.
Hasil imbang di Olimpico itu pun membuat Roma tak bisa menaklukkan Borisov. Pada putaran pertama Roma kalah 2-3 di Belarusia.
Dalam laga di Olimpico dini hari WIB tadi, Roma juga memiliki nilai kreatifitas dan intensitas permainan yang kurang. Seperti dinukil dari situs Liga Champions, kedua tim bermain imbang dengan penguasaan bola 50:50.
Roma dicatat melepas tembakan hingga 23 kali, delapan di antaranya on target, dan lima berhasil diblok. Sementara tim tamu melepas sembilan tembakan, dua on target, dan tiga diblok.
I Lupi hanya memiliki dua kesempatan emas yang paling bagus untuk berbuah gol. Pertama adalah upaya Miralem Pjanic pada menit ke-28. Namun kiper Borisov Syarhey Chernik dengan brilian berhasil mementahkannya.
Dua menit setelah jeda minum giliran penyerang Edin Dzeko yang memiliki peluang emas membawa Roma unggul. Ia berhasil berhadapan satu lawan satu dengan Chernik, namun Dzeko tak mampu memaksimalkannya.
Roma pun hampir ketinggalan pada menit ke-68. Beruntung Ihar Stasevich tembakan ke titik yang sulit dijangkau berhasil ditepis Wojciech Szczesny.
"Ini bukanlah sebuah performa yang palign indah, teapi kami lolos dan itulah yang penting," kata Szczesny kepada
Mediaset Predium seperti dikutip dari
Reuters.
"Saya kira (para penggemar) memiliki hak untuk frustasi, mereka menginginkan melihat kemenangan dan permainan sepak bola yang cantik."
(kid)