Jakarta, CNN Indonesia -- Real Madrid era Rafa Benitez belum memenangkan trofi apapun, namun tim mereka pasti bakal dikenang dalam sejarah Liga Spanyol dan sepakbola Eropa untuk tahun-tahun mendatang.
Madrid sukses memanfaatkan kondisi Rayo Vallecano yang hanya bermain dengan sembilan pemain sejak menit ke-30. Meski telah mencetak banyak gol, Madrid tak mau bermain-main dan membuang waktu sedikit pun. Alhasil, mereka menutup laga dengan kemenangan besar 10-2.
Kemenangan dengan catatan 10 gol ini sendiri terbilang fenomenal karena membuat Madrid era Benitez mencatatkan sejumlah sejarah penting.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ini adalah kali pertama sebuah tim di kompetsi La Liga berhasil mencetak 10 gol pada sebuah pertandingan dalam lima dekade terakhir. 'Los Blancos'juga jadi tim yang terakhir kali mampu membobol gawang lawan sebanyak 10 kali atau lebih, yaitu saat mereka menang 11-2 atas Elche pada tahun 1960 silam.
Bukan hanya di Spanyol, mencetak 10 gol atau lebih juga merupakan hal yang sulit bagi tim-tim Eropa lainnya. Madrid jadi tim pertama di Liga Elit Eropa yang mampu mencetak 10 gol sejak Borussia Moenchengladbach mengalahkan Braunschweig pada tahun 1984 silam.
Catatan ini jelas membuat Madrid era Benitez akan masuk dalam daftar sejarah sepakbola Spanyol dan juga Eropa. Fakta ini semakin menarik bila mempertimbangkan kenyataan bahwa selama ini Benitez justru kerap dikritik lantaran membuat Madrid bermain terlalu defensif.
Dengan tambahan 10 gol, Madrid kini jadi tim tersubur di Liga Spanyol musim ini. Sebelum pesta 10 gol tercipta, anggapan Madrid terlalu defensif sendiri juga cenderung berlebihan. Pasalnya, Madrid mampu mencetak 32 gol dari 15 pertandingan dan hanya kalah subur dari Barcelona.
Madrid tentunya berharap pesta gol ini mampu jadi momentum kebangkitan mereka dalam perburuan titel Liga Spanyol. Saat ini mereka harus puas duduk di posisi ketiga dan masih tertinggal dari Barcelona dan Atletico Madrid
(ptr/ptr)