Jakarta, CNN Indonesia -- Juergen Klopp boleh saja disebut sebagai salah satu manajer terbaik saat ini. Namun saat dirinya masih jadi pemain, arsitek Liverpool itu tanpa sungkan mengakui kualitasnya yang di bawah rata-rata.
Klopp telah merintis karier sebagai pemain sepakbola sejak usia lima tahun dengan bergabung bersama tim SV Glatten. Namun pada akhirnya, karier Klopp hanya dihabiskan di klub Mainz 05 yang berlaga di kasta kedua Liga Jerman.
"Saya tak punya uang, juga tak punya jaminan masa depan yang bagus, namun saya tak bisa berhenti mencintai permainan sepakbola."
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tak memiliki kemampuan yang bagus dalam permainan sepakbola dan hal inilah yang membuat saya kesal. Saya sudah berjuang keras untuk hal ini namun hasilnya buruk," ujar Klopp seperti dikutip dari situs resmi Liverpool.
Karena itulah Klopp pada akhirnya tak pernah berhasil jadi pemain yang terkenal, bahkan hanya untuk tataran domestik. Namun karena kelemahan tekniknya itu, Klopp sejak muda terus menggali pemahamannya tentang strategi bermain sepakbola.
"Saya selalu berusaha untuk lebih memahami taktik dibandingkan rekan-rekan setim lainnya karena itulah satu-satunya cara agar saya bisa bertahan menjalani karier ini."
"Saya kemudian bermimpi jadi manajer sepakbola. Bila ada orang yang meminta saya menjadi manajer dan berhenti bermain pada usia 25, maka saya akan dengan senang hati menerimanya," kata Klopp.
Meski tak jadi manajer di usia 25, Klopp yang kemudian mulai berkiprah sebagai arsitek tim pada usia 33 tahun ini memetik keberhasilan di profesi barunya.
Setelah tujuh tahun melatih Mainz, Klopp direkrut Borussia Dortmund dan berhasil membuat Dortmund kembali berjaya.
Pada akhir musim 2014/2015 lalu, Klopp sempat mengatakan akan berhenti sejenak dari kesibukannya sebagai manajer untuk beristirahat. Namun tiba-tiba secara mengejutkan Klopp mengiyakan tawaran untuk jadi manajer Liverpool.
"Ketika saya meninggalkan Dortmund, maka saya berencana untuk mengambil istirahat, benar-benar beristirahat."
"Empat bulan awal benar-benar saya habiskan untuk berlibur, namun kemudian datang klub besar menghampiri saya (Liverpool)," tutur Klopp.
(ptr/ptr)