Jakarta, CNN Indonesia -- Leicester City berhasil menjadi pemuncak klasemen saat Natal. Dari sejarah yang ada, setidaknya nasib mereka tidak akan terlalu buruk di akhir musim nanti.
Leicester saat ini menghadapi Natal dengan sukses memimpin klasemen dengan nilai 38 poin, unggul dua angka.
Masih ada pihak yang menyebut bahwa sukses Leicester tetaplah merupakan kejutan yang akan berakhir namun ada pula yang meyakini bahwa 'The Foxes' akan tampil stabil hingga akhir musim.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menilik sejarah yang ada, seperti dikutip dari Express, Leicester sendiri patut berbangga hati karena mereka cukup diuntungkan.
Dalam lima musim terakhir, empat tim yang sukses memimpin klasemen di saat Natal mampu mengakhiri musim di posisi yang sama.
Hanya Liverpool di musim 2013/2014 yang gagal melakukannya. Ketika itu The Reds terus memimpin hingga tiga pekan terakhir namun City yang akhirnya sukses mengangkat trofi juara.
Dalam lingkup sejarah yang lebih luas, catatan terburuk tim yang memimpin klasemen pada saat Natal ada pada Aston Villa pada musim 1998/1999.
Ketika itu Aston Villa mampu memimpin sejak pekan kelima dan tak tergoyahkan hingga Natal. Namun sayangnya performa labil, diiringi kekalahan tujuh kekalahan dalam delapan pertandingan sejak pekan ke-23 hingga ke-30 membuat posisi Villa melorot ke urutan keenam.
Namun bagi Leicester yang awalnya hanya menargetkan 40 poin tentu sekadar berdiri di posisi keenam pada akhir musim sudah merupakan catatan yang sangat bagus. Posisi keenam akan mengantar mereka lolos ke Liga Eropa tahun depan.
Meski demikian, bukan tak mungkin Leicester justru memecahkan rekor catatan terburuk tim yang memimpin klasemen saat Natal.
Leicester saat ini berselisih 10 poin dari zona 10 besar dan performa buruk bisa dengan cepat mengempaskan mereka dari zona turnamen Eropa.
Tetapi setidaknya Leicester bisa sedikit berlega hati karena bintang-bintang yang mengangkat performa mereka di paruh awal musim ini seperti Riyad Mahrez dan Jamie Vardy sudah berkomitmen untuk tetap berkostum biru saat melewati bursa transfer musim dingin nanti.
Pelatih Leicester Claudio Ranieri telah berulang kali menegaskan bahwa fokus mereka saat ini tetap mendapatkan 40 poin. Setelah target itu terlewati, barulah mereka akan berbicara mengenai target selanjutnya.
Tim Lain Bidik PeluangDari komposisi klasemen yang ada, tim-tim besar macam Arsenal, Manchester City, dan Manchester United tentu tak akan menerima begitu saja fakta bahwa Leicester ada di atas mereka.
Arsenal saat ini ada di jarak paling dekat dengan selisih dua poin, sedangkan City masih butuh enam poin untuk mengejar Leicester. United sendiri masih tertinggal sembilan poin dari Leicester saat ini.
Berdasarkan sejarah, Arsenal jadi tim dengan peringkat terburuk saat Natal yang mampu jadi juara Liga. Ketika itu 'The Gunners' ada di peringkat keenam dan tertinggal 13 angka dari pemimpin klasemen saat Natal.
(ptr/ptr)