Jakarta, CNN Indonesia -- Menjadi mesin gol Barcelona pada 2015 dengan mencetak 45 gol sepanjang tahun, Luis Suarez nyaris 'dipecat' sebagai pesepak bola di awal-awal karier profesionalnya. Hal ini diungkapkan Ruben Sosa, pelatihnya semasa di klub Uruguay,
Nacional.
Kala itu Suarez masih berusia 18 tahun dan baru saja dipromosikan dari akademi Nacional ke tim utama. Alih-alih menggegerkan dunia dengan talentanya, Suarez mengalami kebuntuan di depan gawang.
"Kami ingin mengirimkan Luis Suarez pulang di awal-awal kariernya, karena ia tidak mencetak satu gol pun dalam lima pertandingan pertama," kata Sosa kepada
Efe, seperti dikutip dari
Goal.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sosa mengungkapkan banyak para pendukung Nacional juga memvonis Suarez tidak mampu dan tidak akan mencetak banyak gol. Hal ini didorong fakta Suarez selalu gagal meski mendapat lima hingga enam peluang di setiap pertandingan.
"Tapi ia adalah anak yang terus melakukan tembakan atau menyundul bola, dan ia tak pernah mau meninggalkan tempat latihan," ucap Sousa.
Penampilan buruk Suarez kemudian berhenti dan setelah gol pertamanya hadir ia terus mencetak gol. Di musim pertamanya sebagai pesepak bola profesional, ia mencetak 10 gol dan membantu Nacional mendapatkan gelar Liga Uruguay.
Bahkan, penampilan Suarez di musim pertama itu mampu membuat klub-klub Eropa melirik dan ia hijrah ke Gronigen di Liga Belanda di musim selanjutnya.
Sempat menjadi penyerang tersubur Liga Belanda bersama Ajax Amsterdam, dan menjadi pemain dengan gol terbanyak di Liga Inggris bersama Liverpool, Suarez kini tak mau berhenti jadi mesin gol di Barcelona.
"Ia mulai mencetak gol di Nacional, ia pergi ke Belanda dan mencetak gol, ia pergi ke Inggris dan mencetak gol," kata Sosa.
(vws)