Jakarta, CNN Indonesia -- Lionel Messi telah mendapatkan segalanya di tahun 2015. Lima trofi ada dalam dekapannya dan ia adalah favorit kuat pemenang Ballon d'Or 2015. Mungkinkan Messi gagal jadi pemenang?
Seperti tahun-tahun sebelumnya, Messi adalah tokoh utama di balik keberhasilan Barcelona. Ia memimpin Barcelona memenangkan Liga Spanyol, Liga Champions, Piala Raja, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.
Hanya ada dua gelar yang gagal dimenangkan Messi tahun ini yaitu Piala Super Spanyol saat Barcelona kalah dari Athletic Bilbao dan Copa America saat Argentina takluk dari Chile di babak final.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sepanjang 2015, hanya Claudio Bravo yang memiliki trofi lebih banyak dibandingkan Messi karena ia juga berjaya bersama negaranya di Copa America. Namun Bravo tak ada dalam daftar finalis sehingga kekhawatiran bahwa Messi kalah dalam pemilihan Ballon d'Or dari sudut pandang jumlah gelar tersebut.
Salah satu finalis, Neymar, juga berasal dari Barcelona. Ia juga berperan besar dalam keberhasilan Barcelona memenangkan tiga gelar lewat sumbangan gol dan penampilan apiknya di lapangan.
Namun pada musim lalu, Messi tetaplah pemimpin dan Neymar adalah 'tangan kanan' Messi untuk membongkar pertahanan lawan. Dalam hal jumlah gol dan assist, Messi masih lebih unggul dibandingkan Neymar.
Bagaimana dengan Cristiano Ronaldo? Ronaldo kembali unggul dari Messi dalam hal jumlah gol sepanjang musim lalu, baik di Liga Spanyol total gol keseluruhan. Namun keunggulan di sisi individu itu tak berarti apa-apa karena Ronaldo kalah telak dalam hal pencapaian tim.
Keberhasilan Ronaldo membawa Real Madrid berjaya di tahun 2014 tak lagi terulang di tahun 2015. Setelah dua tahun berjaya, Ronaldo sepertinya harus rela bila ia tak jadi yang terbaik tahun ini.
Dari segi pencapaian tim dan statistik yang dibukukan, Messi tak terbantahkan bakal jadi yang terbaik di tahun 2015. Namun pemilihan pemenang Ballon d'Or ini didasarkan pada voting yang melibatkan pemain, pelatih, dan jurnalis di seluruh dunia.
Hal itu tentu saja membuat kemungkinan Messi kalah tetap terbuka karena pemenang status 'Pemain Terbaik Dunia' sifatnya subjektif ke pilihan masing-masing pemegang hak suara.
Namun terkait hal itu, Messi sepertinya tak perlu khawatir. Messi sejauh ini terbukti merupakan salah satu pemain yang dikagumi dan dihormati oleh pemain dan pelatih di seluruh dunia. Bahkan di saat momen yang tak terlalu menguntungkan pun, Messi bisa menjadi pemain terbaik dunia.
Di tahun 2010, Messi jadi pemenang Ballon d'Or padahal ia 'hanya' memenangkan Liga Spanyol. Prestasi tambahan Messi saat itu adalah sepatu emas Liga Spanyol dan Eropa.
Namun hal itu sudah cukup baginya untuk mengalahkan Andres Iniesta sang pencetak gol di final Piala Dunia dan Xavi Hernandez. Pemain Inter Milan yang memenangkan treble winners tahun itu bahkan tak masuk dalam deretan finalis.
Ketika Messi sudah unggul dalam data statistik dan memiliki reputasi tinggi serta dihormati, mungkinkah ada peluang untuk melihat kegagalan Messi mempertajam rekor torehan trofi Pemain Terbaik di malam nanti? Rasanya nyaris mustahil.
(ptr)