Pada dini hari WIB nanti Newcastle akan menjamu Manchester United dalam lanjutan Liga Inggris paruh kedua di Stadion St James Park.
Dua puluh tahun silam, Newcastle United pun menjamu Manchester United di Stadion St James Park. Dalam laga tersebut MU menang dengan skor 1-0 berkat gol semata wayang yang dicetak Eric Cantona pada menit ke-51.
Saat laga paruh kedua musim 1995/96 itu berlangsung, Newcastle adalah kekuatan besar dalam kancah Liga Inggris. Sempat perkasa di paruh pertama dan mengakhiri Boxing Day dengan selisih hingga 10 poin, Newcastle melemah di paruh kedua.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada Maret 1996, the Magpies kalah lima kali dari delapan laga. Salah satunya adalah kekalahan dari MU di St James Park. Newcastle akhirnya mengakhiri musim sebagai runner-up dengan 78 poin, sementara MU menjadi juara dengan 82 poin.
Dan, salah satu yang membuat MU menjadi juara adalah kemenangan di St James Park yang mengubah peruntungan Setan Merah.
“Selisih menurun jadi empat poin. (Para penggawa) Newcastle saling menyalahkan satu sama lain,” kata Steve Bruce yang menjadi kapten MU kala itu seperti dikutip dari
The Times.
Winger MU Lee Sharpe mengatakan ia dan rekan-rekannya berhasil memanfaatkan situasi tegang dalam kubu Newcastle. MU, kata dia, mendapatkan hasil yang baik tanpa bermain hebat.
Sementara itu sang kiper, Peter Schmeichel mengatakan Newcastle tak memilki seorang manajer seperti Sir Alex Ferguson. Newcastle, katanya, sulit diprediksi dan memiliki tim yang fantastis. Namun, mereka tak memiliki kepercayaan diri seperti yang dimiliki Ferguson.
“Dia tahu kami dapat bermain seperti yang kami inginkan dan kami dapat melakukan yang terbaik untuk mengalahkan mereka,” kata Schmeichel.
Phil Neville mengatakan timnya memulai pertandingan dengan tak baik. Newcastle, sambung Bruce, membuat timnya harus berupaya lebih keras guna bertahan.
“Kami merasa kami lebih baik dibandingkan mereka. Mereka memiliki sebuah tim yang super; Jika anda melewatinya sekrang, itu adalah hal yang konyol. Ya mereka adalah Man United, tetapi kami adalah Newcastle. Mereka memiliki pemain yang hebat-hebat, tetapi lihatlah pihak kami,” ujar gelandang Newcastle Steve Howey.
Bek kiri Newcastle kala itu, John Beresford mengatakan sang manajer Kevin Keegan mengatakan pertandingan itu akan menjadi petanda yang cukup bagus untuk Newcastle.
“Ketika kami menunjukkan siapa kami. Itulah dimana kami menjuarai Liga,” tukas Beresford menirukan pesan Keegan.
Bagi Beresford pemain terbaik dalam laga itu bukanlah Cantona yang mencetak gol kemenangan, melainkan Schmeichel.
“Schmeichel malam itu sangat fenomenal. Dia melempar tubuhnya ke segala arah; bola mengenai kakinya, dan bahkan wajahnya.”
“Kami menjadi lebih baik di babak kedua dan jelas sekali kami mencetak gol krusial lewat Eric. Saya bisa mengklaim itu adalah
assist saya. Andy Cole memberi bola kepada saya di kiri dan saya bisa melihat Eric di dekat gawang. Saya melambungkan bola ke area kanan dan dia melakukan sisanya,” ujar Neville.
Howey menyatakan dirinya menyesal tak bisa mengantisipasi bola lambung ke arah Cantona. Selain itu, ia pun memuji kecerdikan Cantona yang melepas tembakan first time memantul ke tanah dan menjebol gawang Newcastle yang dikawal Pavel Srnicek.
“Ruang ganti menjadi sangat sepi setelah pertandingan. Kami saling melihat satu sama lain dan berpikir, ‘bagaimana mungkin kami kalah seperti itu.” Itu luka yang cukup komplet. Jika kami menang, Man United akan berpikir kami sulit ditaklukkan,” keluh Howey.
[Gambas:Youtube]