Jakarta, CNN Indonesia -- Real Madrid dan Atletico Madrid akan mengajukan banding sanksi FIFA yang mereka dapatkan, Kamis (14/1). Madrid dan Atletico membantah klaim FIFA yang menyebut dua klub ibukota Spanyol itu melakukan pelanggaran transfer.
Madrid dan Atletico dijatuhi sanksi larangan beraktivitas di dua jendela transfer, musim panas 2016 dan musim dingin 2017, karena dianggap melakukan pelanggaran transfer internasional dan transfer pemain di bawah umur.
Melalui situs resmi klub, Madrid menyatakan seluruh transfer yang diklaim FIFA telah terjadi pelanggaran, dilakukan atas sepengetahuan Asosiasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) yang merupakan anggota asosiasi FIFA.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Real Madrid selalu memberitahu RFEF mengenai pemain yang didaftarkan ke tim ini, dan bisa kami buktikan bahwa setiap pemain yang kami rekrut sudah lewat korespondensi dengan federasi," demikian pernyataan resmi Madrid.
Lebih lanjut pihak Madrid menyatakan, "Sebagai hasilnya, Real Madrid akan melakukan banding terhadap keputusan FIFA ini, mengingat sanksi ini tidak pantas."
Sementara itu pihak Atletico Madrid melalui presiden klub, Enrique Cerezo, juga memastikan klub berjuluk Los Colchoneros itu akan melakukan banding.
"Kami jelas akan banding. Kami dalam posisi benar. Kami punya bukti 110 halaman untuk dibaca," ucap Cerezo seperti dikutip dari
AS.
Cerezo mengaku tidak menyangka Atletico akan mendapat sanksi FIFA. Namun, Cerezo yakin sanksi ini tidak akan mengganggu performa tim besutan Diego Simeone yang saat ini sedang memuncaki klasemen sementara La Liga.
"Sanksi ini tidak adil bagi kami. Tidak bisa merekrut pemain adalah masalah buat kami, tapi kami punya skuat yang kuat," ujar Cerezo.
Selain sanksi larangan beraktivitas di dua jendela transfer, Madrid dijatuhi sanksi denda 328 ribu euro, sedangkan Atletico terkena denda 821 ribu euro.
Sanksi serupa juga pernah didapat rival Madrid dan Atletico di La Liga, Barcelona, pada dua jendela transfer sebelumnya.
(har)