Momentum 100 Hari Juergen Klopp

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Minggu, 17 Jan 2016 13:43 WIB
Derby Inggris Utara melawan Manchester United akan menjadi hadiah bagi Juergen Klopp yang telah genap 100 hari menangani Liverpool.
Juergen Klopp telah genap 100 hari menjadi pelatih Liverpool. (Reuters / Lee Smith)
Jakarta, CNN Indonesia -- Juergen Klopp akan bersiap memainkan sepak bola ala musik metal terkerasnya ketika ia menjamu Manchester United di Stadion Anfield, Minggu (17/1).

Pria asal Jerman itu mengaku sebagai pecinta derby dan menganggap laga itu sebagai "penyedap dalam makanannya". Dan pada Minggu ini, Klopp akan menghadapi derby terbesar sejak ia menangani Liverpool pada awal Oktober lalu: derby Inggris Utara.

Klopp sendiri punya rekor bagus melawan tim-tim yang musim lalu berada di zona empat besar Liga Primer Inggris. Ia mengantongi kemenangan melawan Manchester City dan Chelsea, serta bermain imbang 3-3 lawan Arsenal.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Eks manajer Borussia Dortmund tersebut akan berupaya menggenapi rekor itu dengan mendapatkan tiga angka dari Manchester United yang duduk di peringkat empat klasemen EPL 2014/2015.

Laga di Anfield juga lebih dari sekadar memenangi derby. Pekan ini Klopp genap 100 hari menjadi pelatih Liverpool dan tiga angka dari MU akan jadi hadiah yang paling pas untuknya.

Momentum 100 hari itu juga terbantu karena Klopp tidak dalam tekanan. Berbeda dari Louis van Gaal yang lekat dengan bayang-bayang pemecatan dalam beberapa pekan terakhir, ada permakluman di kubu Liverpool bahwa Klopp kini masih dalam tahap dini dalam merombak tim.

Kekalahan bukan berarti kiamat atau mendatangkan konsekuensi apapun.

Sikap Klopp di sesi konferensi pers pun mencerminkan hal tersebut. Dengan santai ia memberikan pujian kepada van Gaal dan juga eks manajer MU, Sir Alex Ferguson. Tak lupa Klopp juga bercanda soal Kolo Toure yang ketinggalan sedang mandi es ketika media menanyainya soal pemain asal Pantai Gading tersebut.

Bahaya Mengancam

Bukan berarti Klopp akan dengan mudah menundukkan Manchester United. Wayne Rooney dan kawan-kawan terlihat berbeda dalam laga terakhirnya ketika ditahan imbang 3-3 Newcastle United.

Untuk pertama kalinya sejak September lalu, van Gaal membuat lini serang United tampil menakutkan dan bisa memporak-porandakan lini pertahanan lawan. Belum lagi jika berbicara Rooney yang mencetak dua gol dan membantu terciptanya gol Jesse Lingard ketika menghadapi The Magpies -- julukan Newcastle.

Kedua faktor tersebut akan menjadi masalah besar bagi lini pertahanan Liverpool yang sedang dilanda badai cedera.

United akan memanfaatkan Anthony Martial untuk mengeksploitasi kerapuhan The Reds dalam menghadapi serangan sayap, sementara kehadiran Marouane Fellaini juga bisa membuat duet bek tengah kewalahan dalam menghadapi bola-bola atas.

Wayne Rooney dan Anthony Martial akan menjadi andalan MU untuk membobol gawang Simon Mignolet. (Reuters / Andrew Yates)


Gol di Menit-menit Awal

Klopp tidak asing dengan taktik dan strategi Louis van Gaal. Keduanya pernah berhadapan empat kali ketika masih berada di Bundesliga. Van Gaal memenangi dua pertandingan pertama dengan skor 5-1 dan 3-1, sementara di dua pertemuan terakhir Klopp menang 2-0 dan 3-1.

Pada tiga dari empat pertemuan tersebut, Dortmund mencetak gol di 10 menit awal pertandingan dengan permainan pressing ketat sama seperti ketika Liverpool mengalahkan Manchester City.

Permainan seperti itu bisa muncul kembali di Anfield malam nanti.

"Tiga puluh sampai 35 menit pertama adalah yang terbaik, bukan hanya dari Klopp atau tim Liverpool lainnya, tapi di Liga Inggris," kata Jamie Carragher, mantan bek Liverpool yang menjadi pengamat pertandingan di laga Liverpool-City.

"Para pemain Liverpool seperti panah-panah merah, mereka terus menerobos setiap waktu."

Van Gaal akan merespons gegenpressing ala Klopp dengan 'taktik' penguasaan bola yang mereka terapkan selama ini. Sebagaimana dicatatkan situs Whoscored, Manchester United menjadi tim dengan penguasaan bola paling tinggi di Liga Primer Inggris, yaitu 59,8 persen.     

Satu pekerjaan rumah manajer kedua tim adalah soal mencetak gol. Baik Liverpool dan Manchester United sama-sama belum mencetak 30 gol, tertinggal dari ManCity yang sudah membobol lawan 43 kali dan Leicester City 39 kali.

Siapapun yang mencetak lebih dulu tentu akan mendapat keunggulan besar.

(vws)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER