Jakarta, CNN Indonesia --
Roberto Mancini benar-benar berada dalam tekanan. Dua kali dikecundangi rival kuatnya di dua kompetisi berbeda, sudah bisa menggambarkan situasi tersebut.
Pertama, Internazionale Milano dihabisi Juventus 0-3 pada Derby d’Italia di leg pertama Copa Italia di Turin, 28 Januari waktu setempat. Kansnya untuk lolos amat tipis mengingat “I Nerazzurri” harus menang lebih dari tiga gol di leg kedua.
Berikutnya, giliran AC Milan yang berpesta tiga gol tanpa balas di Stadion San Siro, pada Derby Della Madonnina, pekan ke-23 Serie A Italia, Minggu (31/1) waktu setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dini hari WIB ini, Mancini hanya bisa menyaksikan timnya berlaga menghadapi Chievo Verona dari tribune penonton di Stadion Giusepe Meazza. Tentu ini situasi yang tidak mudah, mengingat ia hanya bisa menitipkan formula strategi tim kepada para asistennya yang di bangku cadangan.
Di sisi lain, Chievo bisa saja merepotkan skuat arahannya. Lihat saja rekor pertemuan musim lalu, “Gialloblu” pernah menahan imbang tanpa gol Inter Milan di Giusepe Meazza, 3 Mei 2015 silam.
Hasil buruk dari tim medioker itu tentu semakin menguji kesabaran sang pemilik klub, Erick Thohir, terhadap pelatihnya itu. Bukan tidak mungkin pula, skema pergantian pelatih disiapkan taipan asal Indonesia itu musim depan.
Beruntung, Chievo saat ini sedang dalam performa buruk dalam tiga laga beruntun, tanpa satu pun meraih kemenangan. Tim arahan Ronaldo Maran itu terus merosot ke posisi 12 setelah dua kali kekalahan dari tim kuat Juventus (0-4) dan Lazio (1-4).
Namun, posisinya yang tidak ideal karena harus menjalani hukuman satu kali tak boleh memimpin tim dari bangku cadangan, bisa membuat Inter kembali terpeleset.
Sebelumnya, Mancini dikenai sanksi cekal tersebut lantaran tindakannya yang dianggap menghina wasit saat timnya ditaklukkan “I Rosonerri”.
Suasana kalut begitu terasa ketika dirinya bikin masalah dengan salah satu jurnalis Italia. Tepatnya saat sesi wawancara dirinya, Minggu (31/1) lalu, beberapa kali ia membentak jurnalis televisi Italia dan mengeluarkan kata-kata kasar.
Belakangan, Mancini meminta maaf dengan karangan bunga kepada jurnalis tersebut, setelah serikat pekerja media di Italia mengajukan komplain terhadapnya.
(bac)