Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah gerakan protes diancam akan digelar suporter lokal Liverpool terkait kenaikan drastis harga tiket stadion mulai musim depan.
Seperti dilansir dari
The Guardian, suporter Liverpool mengancam
walkout dari kursi mereka pada menit ke-77 The Reds menjamu Sunderland, Sabtu (6/2).
Menit ke-77 itu ditujukan sebagai simbol untuk memprotes kenaikan harga tertinggi kursi di Stadion yakni 77 poundsterling. Adapun kelompok-kelompok suporter lokal yang mengonfirmasi akan melakukan itu adalah Spirit of Shankly (SOS) dan Spion Kop 1906--dua kelompok suporter paling menonjol di Liverpool.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua kelompok itu pun terlibat aktif untuk mencoba melakukan audiensi dengan manajemen klub terkait stadion Anfield dan situasi The Reds.
"(Manajemen) Liverpool berpikir ini bisa diterima untuk menarik banyak uang dibandingkan sebelumnya dari suporter," demikian sindiran Spion Kop 1906 dalam pernyataan resminya.
Juru Bicara SOS Jay McKenna mengatakan sebelumnya kelompok-kelompok suporter selalu melakukan protes, bahkan di stadion. Namun, lanjutnya, tidak pernah melakukan protes
walkout.
"Ini akan menjadi suatu hal pertama," kata dia,"Satu hal yang pasti adalah ribuan suporter dan pemegang tiket musiman marah dengan naiknya lagi harga (tiket)," kata dia.
McKenna menegaskan Spion Kop 1906 yang menggagas, dan SOS yang mendukung, tidak memutuskkan walkout dengan mudah. Bagaimanapun, lanjutnya, mereka adalah pendukung Liverpool.
"Tetapi untuk saat ini para supoerter harus menunjukkan perasaan mereka dengan konstan," kata dia, "Jika orang-orang tidak mengambil kesempatan ini untuk ikut protes, kita akan melihat dinilai menerima dan harga akan meningkat serta momen (mengubah) akan terlewatkan."
Harga tiket musiman Liverpool akan berada di kisaran 685 poundsterling (sekitar Rp13.5 juta) atau 36 poundsterling per laga (sekitar Rp711 ribu) hingga 1029 pounsterling (lebih dari Rp20 juta) atau 54 poundsterling per laga (lebih dari Rp1 juta).
Harga tiket termahal itu naik dari sebelumnya berharga 48 poundsterling (sekitar Rp950 ribu) yang diterapkan sejak 2010 silam.
CEO Liverpool Ian Ayre menyatakan pihaknya akan membangun tribun baru, dan dari struktur tiket yang baru itu akan memberi inisiatif untuk para pendukung junior tim, serta fan lokal.
"Saya menghormati pendapat setiap orang," kata dia menanggapi kritik kelompok suporter,"Tetapi saya kira akan sangat salah untuk menyebarkan pandangan bahwa kami tidak mendengarkan dan tidak melihat ke persoalan inti."
Ayre mengklaim meski ada kenaikan, pihaknya memberikan presentase yang besar tiket dengan harga adil untuk pendukung lokal dan anak muda dari kota Liverpool.
"Apa kalau harga turun cukup banyak maka setiap orang akan bahagia? Tidak, tentu saja tidak. Seperti yang saya katakan sebelumnya mencoba menyenangkan semua orang adalah hal yang mustahil."
(kid)