Jakarta, CNN Indonesia -- Pemilik Liverpool, Fenway Sports Group (FSG), akan meninjau kembali kenaikan harga tiket di Stadion Anfield yang menjadi markas tim Merseyside tersebut.
Hal itu dilakoni setelah para suporter lokal Liverpool melakukan protes dengan melakukan walkout pada menit ke-77 laga menjamu Sunderland, Sabtu (6/8). Adapun menit ke-77 mengacu pada kenaikan paling mahal untuk sebuah harga tiket yang diterapkan manajemen
The Reds.
Seperti dilansir
The Times, FSG menggelar pertemuan untuk menghitung proses kenaikan harga tiket mengacu pada rencana renovasi stadion Anfield. Dalam proses
walkout itu, media lokal melansir sekitar 10 ribu suporter lokal terlibat dalam protes itu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Diskusi tentang harga tiket itu kemudian melibatkan Direktur Liverpool Tom Werner, Presiden FSG Mike Gordon, dan juga kepala eksekutif Liverpool Ian Ayre.
Sementara itu, seperti dilansir Liverpool
Echo, kelompok Spion Kop 1906 yang mengkoordinasi protes tersebut bersama kelompok lain, Spirit of Shankly, pun tengah mempertimbangkan langkah selanjutnya setelah protes mereka terbilang sukses.
"Kami senang dengan demonstrasi ini dan kami memuji para penggemar yang turut mengambil bagian dalam aksi ini," kata Jay McKenna, juru bicara dari Spirit of Shankly.
"Momen yang mendahului walk out juga menunjukkan kuatnya perasaan dengan nyanyian-nyanyian yang keras yang ditujukan ke tempat duduk direktur klub. Ini adalah indikasi baik bahwa suporter sangat marah dengan harga tiket dan ini hanya awalan dari aksi berikutnya."
(kid)