Jakarta, CNN Indonesia -- Fans Napoli memenuhi janjinya untuk melaksanakan aksi solidaritas terhadap Kalidou Koulibaly yang pekan lalu diserang teror rasisme para pendukung Lazio.
Ribuan topeng Koulibaly menghiasi tribune Stadion San Paolo, Naples, saat Napoli menghadapi Carpi, Minggu (7/2).
Koulibaly menjadi sasaran ejekan berbau rasisme Laziale -fans Lazio- saat Napoli melawat Lazio di Olimpico Roma, Kamis (4/2). Fans Lazio yang dikenal paling rasis di Italia dan kerap mendapatkan sanksi dari Federasi Sepak Bola Italia FIGC.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keunggulan Napoli dua gol tanpa balas di babak pertama membuat fans Lazio berang. Mereka melampiaskan amarahnya kepada bek Napoli, Koulibaly, yang tampil bagus menghalau serangan Miroslav Klose dkk.
Pertandingan sempat dihentikan di awal babak kedua oleh Wasit Massimiliano Irrati lantaran hinaan rasialis tak kunjung berhenti.
Atas aksi suporternya itu, Lazio dikenakan denda 50.000 euro. Selain itu, tibune Curva Nord (Kurva Utara) di Stadion Olimpico akan ditutup untuk para penggemar untuk dua laga kandang selanjutnya.
Ribuan fans Partenopei menggalang aksi solidaritas dengan mengenakan topeng Koulibaly sebelum pertandingan melawan Carpi. Para penggawa Napoli pun membalas dukungan fans dengan kemenangan 1-0 atas Carpi.
Aksi serupa pernah dilakukan para pemain Treviso pada 2001 untuk memperlihatkan dukungan kepada pemain Nigeria berusia 18 tahun, Schengun Omolade, yang menjadi korban suporter klubnya sendiri.
Persoalan rasisme memang bukan barang baru di sepak bola Italia. Sejumlah pemain bintang dunia mulai dari Ruud Gullit, Aaron Winter, Paul Ince, hingga Kevin-Prince Boateng pernah menjadi sasaran aksi rasisme fans klub tak bertanggung jawab
(jun)