Jakarta, CNN Indonesia -- Hasil imbang yang didapat Manchester United 1-1 ketika melawan Chelsea di Stamford Bridge, Minggu (7/2), membuat saham The Red Devils di Bursa Saham New York (NYSE) melorot secara signifikan.
Seperti dikutip dari
Sky Sports, saham MU sempat melorot dari 14,50 dolar AS per lembar ke 13,79 dolar AS per lembar pada Senin (8/2) pagi. Angka itu merupakan yang terburuk sejak Desember 2012, bahkan lebih buruk dari masa-masa suram era David Moyes.
Meski saham MU ditutup menguat ke 14,10 dolar AS per lembar, namun pergerakan harga saham MU cukup mengkhawatirkan. Terlebih tengah pekan ini pihak MU akan mengumumkan laporan kuartal pertama 2016.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurunnya harga saham MU datang satu hari setelah tim besutan Louis van Gaal tersebut ditahan imbang Chelsea di Stamford Bridge. Gol Jesse Lingard berhasil disamakan Chelsea lewat gol injury time Diego Costa.
Hasil imbang tersebut membuat MU tetap di posisi kelima klasemen Liga Primer Inggris, tertinggal enam poin dari Manchester City di zona Liga Champions. Padahal pada November 2015 lalu, MU sempat memuncaki klasemen.
Wakil presiden MU, Ed Woodward, sudah mampu mendapatkan sejumlah sponsor baru, termasuk rekor kontrak apparel dengan Adidas senilai 750 juta poundsterling. Namun, hingga kini penampilan MU masih membuat para pemegang saham khawatir.
Dengan 16 pertandingan tersisa di Liga Primer, serta tidak konsistennya permainan Wayne Rooney dan kawan-kawan, maka MU terancam tidak bisa tampil di Liga Champions.
MU selanjutnya akan ditantang Sunderland pada lanjutan Liga Primer pada Sabtu (13/2). Lima hari kemudian MU akan melawan Midtjylland di ajang Liga Europa.
(har)