Stoner Sebut Desmosedici Tahun 2009 yang Terbaik

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Selasa, 09 Feb 2016 21:01 WIB
Casey Stoner mengklaim motor Ducati, Desmosedici, tahun 2009 sebagai motor terbaik dan masih memiliki potensi besar.
Casey Stoner (kanan) ditemani istrinya, Adriana, saat beristirahat pada masa sesi tes MotoGP di sirkuit Sepang, Malaysia, 2 Februari 2016. (Getty Images/Mirco Lazzari)
Jakarta, CNN Indonesia -- Usai sesi tes MotoGP di Malaysia, juara dunia dua kali, Casey Stoner mengakui sasis motor Ducati, Desmosedici, tahun 2009 sebagai yang terbaik hingga saat ini.

"Ketika kami baru memiliki kerangka karbon pada 2009, saya percaya kami memiliki motor terbaik di lintasan, dan kurang beruntungnya saya tidak mampu melengkapi musim. Tetapi dalam opini saua, dari GP Katalonia (2009), motor itu luar biasa," kata Stoner seperti dikutip dari Crash.

Stoner menilai seharusnya dengan motor tersebut ia dan Ducati bisa memenangkan setiap sesi grand prix. Namun, sakit yang ia derita membuat itu tak terwujud.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya masih berpikir (fiber-karbon) tak ditutupi, masih banyak potensi yang tertinggal," kata dia.

Ducati memulai penggunaan fiber-karbon ketika pabrikan-pabrikan asal Jepang masih tergila-gila dengan aluminium. Ducati memulai riset itu kurun waktu 2003-2008. Tim pabrikan Italia itu pun berhasil melakukan uji coba pada 2008 dan menggunakannya untuk musim 2009.

Pada akhir 2010, Stoner pindah ke Honda. Ducati pun mulai mengganti carbon dengan alumunium. Usai tes di Sepang, Stoner pun mendapatkan pertanyaan dari wartawan yang memintanya membandingkan motor Ducati saat ini dibanding yang pernah ia pakai terutama versi fiber-karbon.

"Sejujurnya, sangat sulit untuk membandingkan, ditambah lagi perubahan (ban) dari Michelin ke Bridgestone, (kapasitas mesin) 1000cc ke 800cc, sudah banyak perkembangan sejak saat itu," jawab Stoner.

Namun, Stoner tetap mengakui bahwa bahan utama karbon memiliki potensi yang masih bisa dikembangkan.

"Saya bisa mengatakan itu karena adala alasan bagus, mengapa kami (Ducati) masih menggunakan lengan ayun karbon, karena karbon memiliki potensi yang besar," ujar pebalap asal Australia tersebut. (kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER