Jakarta, CNN Indonesia -- Kenya bisa tarik diri dari Olimpiade Rio de Janeiro pada Agustus nanti jika penyebaran virus Zika telah mencapai "tingkat epidemik", demikian dikatakan Kepala Komite Olimpiade Kenya, Kipchoge Keino.
"Kami tidak akan mengambil risiko membawa rakyat Kenya ke sana jika virus Zika ini mencapai tingkatan epidemik," demikian ujar Keino seperti dikutip dari
BBC Sport.
Akan tetapi ucapan Keino ini tidak mewakili institusi, karena Komite Olimpiade Kenya kemudian mengeluarkan pernyataan resmi bahwa mereka sedang memperjelas komentar Keino. Komite juga menyatakan Keino bisa saja dikutip tanpa konteks jelas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Komandan Kontingen Kenya, Stephen K A Soi, juga berkata bahwa terlalu awal jika ingin menentukan tingkat keparahan situasi zika dan bahwa panitia penyelenggara Olimpiade sedang mengurusi masalah ini.
Pemerintah Brasil telah menegaskan atlet dan penonton tidak akan terkena risiko virus Zika ketika Olimpiade berlangsung Agustus nanti, kecuali perempuan hamil.
Meski demikian, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendeklarasikan situasi virus ini sebagai darurat kesehatan publik secara global.
Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengatakan mereka "terus berkomunikasi" dengan pihak penyelenggara. Tempat ajang Olimpiade juga akan diperiksa setiap harinya jelang dimulainya Olimpiade.
Absennya Kenya akan melukai nomor-nomor atletik, terutama karena mereka memiliki atlet-atlet lari jarak menengah dan jauh terbaik di dunia. Selain menjadi juara umum di Kejuaraan Dunia Atletik, Kenya juga memenangi 11 medali emas Olimpiade London 2012 lalu yang seluruhnya didapatkan dari atletik.
Salah satu bintang atletik dunia David Rudisha yang turun di nomor lari 800 meter juga sedang berupaya mempertahankan medali emasnya.
Kerisauan soal virus Zika juga dialami Amerika Serikat dan Australia. Komite Olimpiade kedua negara telah memberikan pernyataan bahwa mereka akan memberikan dukungan bagi atlet yang ingin undur diri karena cemas dengan penyebaran virus Zika.
(vws)