Jakarta, CNN Indonesia -- Upaya manajemen Liverpool ingin menarik lebih banyak pundi dari suporter lewat harga tiket musim depan untuk sementara kandas.
Itulah yang terjadi setelah suporter lokal melakukan protes dan walkout saat Liverpool menjamu Sunderland pada akhir pekan lalu di Stadion Anfield. Para suporter lokal Liverpool--umumnya yang berada di Kop Stand--melakukan
walkout ketika laga memasuki menit ke-77.
Hal itu menjadi simbol atas protes kenaikan harga tiket termahal untuk musim lalu sebesar 77 poundsterling.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apa yang dilakukan itu semula tak dianggap oleh manajemen klub, dan CEO Liverpool Ian Ayre menilai protes suporter itu salah. Namun, tengah pekan ini, pemilik Liverpool, Fenway Sports Group (FSG) mengambil keputusan berbeda.
Rencana kenaikan harga tiket itu dibatalkan. Tak cuma itu FSG pun mengirim surat terbuka permintaan maaf terhadap suporter.
Surat terbuka itu mengatasnamakan pemilik Liverpool John W Henry, Direktur Tom Werner, serta Presiden FSG Mike Gordon.
"Tiga dari kami telah berada dalam masalah tertentu akibat persepsi bahwa kami tidak peduli tentang suporter kita, bahwa kami tamak, dan kami mencoba untuk meningkatkan keuntungan pribadi dengan mengatasnamakan klub," demikian salah satu paragraf pembuka dari surat tersebut seperti dikutip dari
The Guardian. "Justru sebaliknya. Itu tidak benar."
Lewat surat tersebut pemilik Liverpool pun menyatakan harga tiket di stadion akan tetap sama dengan musim ini. Selain itu kategorisasi pertandingan pun dibatalkan, sehingga harga tiket akan tetap sama siapapun lawannya. Dikutip dari media lokal,
Liverpool Echo, FSG menyatakan penambahan kursi baru di Main Stand pun akan tetap dilakukan.
Sementara itu struktur baru tiket pertandingan baru akan dilakukan pada musim 2017/2018 atau dua tahun lagi.
Pembatalan kenaikan harga tiket untuk musim depan itu pun disambut dengan suka, termasuk beberapa mantan pemain dan pelatih Liverpool.
"Berita besar untuk semua pendukung Liverpool terkait harga tiket tetapi juga kredit bagi klub yang mendengarkan dan bertindak cepat," kata Roy Evans yang menukangi Liverpool kurun waktu 1994-1998.
Sementara itu mantan penyerang Liverpool Robbie Fowler mencuit lewat akun
Twitter-nya, "Senang mendengar pemilik akhirnya bertindak. YNWA."
Tak hanya itu, Walikota Liverpool Joe Anderson yang mendukung protes suporter pun menyambut pembatalan itu dengan menyelamati para pendukung Liverpool karena upayanya didengar.
Pada Sabtu (6/2) diperkirakan sekitar 10 ribu suporter melakukan
walkout pada menit ke-77.
(kid)