Jakarta, CNN Indonesia -- Banyak yang dibuat tercengang dengan kejutan yang berhasil dibuat Leicester City di Liga Primer Inggris musim ini. Bahkan, sosok seperti Claudio Ranieri mengaku tak percaya skuatnya bisa tembus di puncak klasemen hingga putaran kedua bergulir.
Sebelumnya memang banyak yang menyangsikan bahwa
The Foxes kemungkinan hanya hingga paruh musim pertama berada di persaingan papan atas. Namun, kenyataannya Jamie Vardy dan kawan-kawan belum terbendung hingga pekan ke-25 ini.
Ranieri pun menyebut bahwa musim ini merupakan tahun yang aneh bagi timnya. Pelatih asal Italia itu juga mengaku dibuat takjub oleh penampilan beberapa pemainnya yang dinilai luar biasa, melebihi ekspektasinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ya, ada tiga pemain "The Foxes" yang begitu dipuji dan membuat dirinya selalu semringah menjalani hari-hari di tim itu. Mereka adalah Kasper Schmeichel, Riyad Mahrez, dan Jamie Vardy.
Khusus untuk putra Peter Schmeichel itu, Ranieri memujinya sebagai 'raksasa' yang sulit ditaklukkan barisan depan tim lawan. "Sebagai sosok besar, ia benar-benar membuat aman tim," ujar Ranieri.
"Ia (Schmeichel) juga memiliki kaki yang luar biasa. Ia bisa bermain bola sejauh 50 meter seolah sebagai
trequatista (penyerang)," ujar mantan pelatih AS Monaco tersebut. Karena saking dipercayai rekan-rekannya di barisan belakang, Ranieri menambahkan, Schmeichel bahkan dianggap seperti pemain bukan kiper.
Ia memuji pula permainan Mahrez yang dianggapnya sudah memberikan keajaiban bagi tim musim ini. "Secara teknis, saya tidak tahu siapa pemain yang bisa disamakan dengannya. Ia punya kualitas yang dahsyat dan andalan kami. Jika kami ingin menciptakan peluang, berikan saja bola kepadanya," Ranieri menuturkan.
Terakhir, Vardy dinilainya merupakan pemain dengan karakter yang sangat unik. "Ia seolah seperti memiliki kecepatan 1000 kilometer per jam dan kecepatannya tak berkurang," ungkap Ranieri.
Ranieri pun mencoba menepis pencapaian timnya hanya bisa bertahan hingga musim ini. "Kami akan terus membangun target ini di persaingan papan atas Liga inggris, tiga atau empat musim lagi," kata pelatih berusia 64 tahun itu.
"Begitu pula, kami akan tampil di kompetisi level Eropa. Kami tak mau cepat berpuas diri."
(bac)