Jakarta, CNN Indonesia -- Edinson Cavani terlihat begitu emosional saat mencetak gol kemenangan Paris Saint-Germain atas Chelsea. Namun menurut sang ayah, Cavani tidak bahagia dengan kehidupannya di PSG.
Cavani baru dimasukkan oleh Laurent Blanc pada menit ke-74 dan sukses mencetak gol lewat tendangan dari sudut sempit empat menit kemudian. Meski terlihat begitu bergairah saat merayakan gol, ayah Cavani, Luis Cavani menyebut anaknya tidak bahagia dengan hari-harinya di PSG.
“PSG membelinya untuk ditempatkan sebagai pusat serangan namun pada akhirnya Edi (panggilan Cavani) harus bermain di sisi sayap. Dia tak bahagia bermain di posisi tersebut.”
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Dia tak bisa membantu kinerja tim seperti yang ia inginkan dengan bermain di posisi yang dia inginkan,” ucap Luis kepada Sport 5.
Dengan PSG menggunakan formasi 4-3-3, maka sulit untuk berharap Cavani bisa memainkan peran ujung tombak kembar bersama Zlatan Ibrahimovic. Ketidakpuasan Cavani bermain di posisi sayap itulah yang pada akhirnya akan mendorong striker asal Uruguay itu mendekati pintu keluar PSG pada akhir musim ini.
“Selama Zlatan masih ada di tim itu, maka dialah yang akan bermain di tengah. Padahal sudah jelas bahwa Edi akan lebih efektif bila bermain sebagai ujung tombak dan akan sangat berguna untuk menyambut umpan silang yang dilepaskan oleh rekan-rekan setimnya,” kata Luis.
PSG sendiri saat ini tengah menghadapi dilema menanggapi keinginan Cavani. Pasalnya di saat bersamaan, Ibrahimovic juga belum memutuskan masa depannya di Parc des Princes.
Bila Ibrahimovic hengkang, PSG masih bisa tetap bersikap tenang selama Cavani tetap ada dalam genggaman mereka. Namun andai PSG kehilangan Ibrahimovic dan Cavani di musim panas nanti, maka mereka akan memiliki pekerjaan besar untuk mencari bomber berkualitas papan atas seperti yang mereka miliki saat ini.
“Saya sangat senang melihat Cavani bermain untuk Real Madrid, Manchester United, ataupun Juventus,” kata sang ayah seolah memberi ultimatum pada PSG.
(ptr)