Jakarta, CNN Indonesia -- Pebalap Indonesia asal Manor Racing Rio Haryanto sudah tak sabar mencicipi debutnya di ajang Formula One (F1), Minggu (20/3). Namun, cuaca labil Sirkuit Melbourne, Australia, jadi tantangan terbesar pebalap 23 tahun itu.
Pada masa persiapan menjelang Grand Prix (GP) Australia, Rio mengaku gencar meningkatkan porsi latihan fisik dan giat menjajal simulator untuk memahami lintasan balap jet darat di Negeri Kanguru itu.
"Saya selalu berkomunikasi dengan tim untuk mendapatkan analisa. Di sana nanti cuacanya selalu berubah dan itu merupakan tantangan lain bagi saya nanti," kata Rio di sela-sela jumpa wartawan di Kantor Pertamina, Jakarta, Senin (14/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setelah menggelar konferensi pers di Jakarta, Rio akan bertolak ke Australia pada malam hari. Namun, Rio tampak siap dan percaya diri menyambut balapan perdananya tersebut.
"Ini adalah suatu tantangan yang besar. Dalam sesi latihan kemarin, saya terus melakukan
improvement. Ada tiga sesi latihan lagi, mudah-mudahan nanti saya bisa lebih matang dan menyatu dengan mobil ini," ujarnya.
"Adaptasi cukup bagus dengan tim, saya merasa lebih percaya diri."
Tanpa Target MulukVice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro berharap Rio melakoni debut tanpa kendala dan mampu menuntaskan balapan hingga seri akhir.
"Kalau kami kasih target yang muluk-muluk untuk Rio saya rasa tidak adil, biarkan Rio balapan dengan baik. Pertamina tentu punya doa yang besar untuk Rio yang sudah mengalami perjuangan panjang dan berat," ujar Wianda.
Wianda mengaku percaya dengan dedikasi, kegigihan, dan fokus kerja Rio bersama tim Manor. Namun, Pertamina juga tidak menginginkan pebalapnya itu cedera serius karena napsu memburu target tinggi.
"Ini balapan yang kompetitif dan merupakan olahraga yang punya konsekuensi fisik serius. Rio harus selamat dan berusaha sebaik-baiknya," ujarnya.
(jun)