Jakarta, CNN Indonesia -- Rencana gelaran Piala Bhayangkara Grup A di Bandung, rupanya masih menyisakan persoalan terkait penentuan
venue.
Jadwal turnamen yang akan digelar di Stadion Si Jalak Harupat mulai, Rabu (17/3), masih dipertentangkan pihak pengelenggara lainnya. Pasalnya, gelaran kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra-PON) di cabang olahraga sepak bola juga akan digelar di stadion yang sama dalam waktu bersamaan dengan Piala Bhayangkara
Pihak penyelenggara Pra-PON pun ogah mengalah untuk pindah dari Stadion Si Jalak Harupat. Sikap itu disampaikan Ketua Delegasi Teknis Pra-PON, Duddy R Sutandi, yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Provinsi Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Duddy, pihak Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator Piala Bhayangkara memang sempat meminta panitia Pra-PON. "Permintaan itu kira-kira dua pekan lalu. Alasannya, karena mereka tidak bisa pakai Stadion GBLA (Gelora Bandung Lautan Api)," ujar Duddy.
"Ternyata kami juga tidak bisa pakai di sana (GBLA). Surat izin sudah kami ajukan ke Walikota Bandung, tapi tetap belum direspons hingga saat ini."
Menurutnya, Walikota Bandung, Ridwan Kamil, belum berani memberikan izin pemakaian Stadion GBLA karena masih dijadikan sebagai barang bukti dalam kasus korupsi. "Padahal, menurut saya, kalau pihak Mabes Polri atau Bareskrim yang mengajukan izin tertulis penggunaan GBLA untuk turnamen mereka, pasti bisa diberikan," ucap Duddy.
Ia mengaku kesulitan mencari stadion alternatif, mengingat tim-tim dari Jawa sudah berada di Bandung saat ini. "Sudah ada tim Jatim, Jateng, DIY dan DKI Jakarta. Tidak mungkin mereka mau pindah lagi," tutur Duddy.
Selain di Si Jalak Harupat, ada empat stadion lagi yang dijadikan
venue Pra-PON di Jawa Barat. Lokasi tersebut antara lain di Stadion Siliwangi Bandung, Wibawa Mukti Cikarang, dan Pakansari Cibinong.
"Tidak mungkin kami alihkan laga di Si Jalak Harupat ke salah satu stadion. Kami saja sudah pusing menggelar 33 laga dalam waktu 10 hari," tukas Duddy.
Pra-PON memang baru akan
kick-off pada 20 Maret, namun pembukaannya mulai dilakukan 18 Maret. "Artinya sehari sebelumnya juga harus steril dari kegiatan lainnya," ungkap Duddy.
Sedangkan laga pembukaan Piala Bhayangkara yang rencananya akan dihadiri Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, akan memulai
kick-off pada 17 Maret.
"Kami sudah lebih dahulu sewa stadion. Lagi pula, Pra-PON ini soal pembinaan sepak bola nasional, sedangkan Piala Bhayangkara sifatnya hanya turnamen," ucap Duddy.
Pihaknya pun saat ini sedang menunggu keputusan terakhir sebagai solusi terbaik. "Kabarnya saat ini Sekretaris Menpora (Alfitra Salamm) juga akan berdiskusi dengan pihak Mabes Polri untuk mencari pemecahannya. Semoga ada jalan keluar terbaik," terang Duddy.
"Yang jelas, kami tetap tak akan pindah dari Si Jalak Harupat sebelum ada penyelesaian."
(bac)