Jakarta, CNN Indonesia -- Movistar Yamaha sudah memiliki rencana jika Jorge Lorenzo memilih hengkang usai MotoGP 2016. Direktur pelaksana Movistar Yamaha, Lin Jarvis, tidak siap menyebut nama calon pengganti Lorenzo.
Lorenzo hingga kini masih menggantung tawaran perpanjang kontrak dari Yamaha. Lorenzo mengaku sudah mendapat tawaran kontrak lebih besar dari Yamaha, namun juara bertahan MotoGP itu memilih untuk menunda keputusannya.
Yamaha, diakui Jarvis, mengharapkan Lorenzo bertahan. Namun, Jarvis mengatakan pihaknya sudah mempersiapkan rencana jika Lorenzo yang saat ini sedang diincar Ducati memilih untuk meninggalkan Yamaha.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami sadar jika Lorenzo pergi, orang yang akan kami rekrut sebagai penggantinya tidak akan mampu menyamai level performanya. Tidak diragukan lagi," ujar Jarvis seperti dikutip dari
Eurosport.
"Kami tentunya, seperti tim lainnya, butuh rencana B atau rencana C. Kami punya sejumlah ide. Idenya sudah jelas, karena semua tim mencari talenta muda, tapi saya tidak siap menyebutkan nama."
Hampir seluruh pebalap MotoGP, kecuali Valentino Rossi yang sudah memperpanjang kontrak dengan Yamaha hingga 2018, akan kehabisan kontrak akhir musim ini.
Salah satu pebalap muda yang diklaim memiliki masa depan cerah di MotoGP adalah Maverick Vinales, yang saat ini memperkuat Suzuki. Jarvis enggan mengomentari Vinales dan masih berharap duet Rossi-Lorenzo berhasil dipertahankan Yamaha.
"Jika Anda punya dua pebalap terbaik di dunia, Anda bisa menunggu. Skenario ideal adalah Rossi dan Lorenzo tetap bersama kami. Dengan demikian kami bisa khawatir mengenai pebalap pengganti dua tahun lagi," ucap Jarvis.
Hubungan panas dengan Rossi membuat Lorenzo diprediksi akan meninggalkan Yamaha. Terlebih setelah The Doctor memperpanjang kontraknya dengan Yamaha. Hengkang ke Ducati menjadi opsi terbaik Lorenzo, karena Repsol Honda diyakini tidak akan melepas duet Marc Marquez dan Dani Pedrosa.
(har)