Jakarta, CNN Indonesia -- Seluruh pemain Belgia mengutuk serangan yang disinyalir bom bunuh diri di Bandara Brussels.
Eropa sepertinya belum bisa lepas dari teror bom. Kali ini teror yang disinyalir bom bunuh diri menggoncang ibu kota Belgia, Brussels, tepatnya di Bandara Zaventem, menewaskan 34 korban sejauh ini.
Rencana gelaran Piala Eropa 2016 di Perancis pada 10 Juni hingga 10 Juli pun terusik. Namun, pelatih Wales Chris Coleman mengungkapkan bahwa turnamen sepak bola terbesar di Benua Biru itu tetap harus berjalan sesuai agenda.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Piala Eropa) Ini yang diinginkan setiap orang. Ini yang dininginkan orang-orang dan kita harus memastikan itu bisa berlangsung," ucap Coleman.
Ia menyebut insiden yang terjadi pada Selasa (22/3) pagi waktu setempat di Bandara Zaventem dan Stasiun Maelbeek merupakan kelakuan iblis oleh pelaku.
Kurang lebih 34 orang tewas dalam insiden yang dudiga bom bunuh diri di dua tempat itu. "saya rasa orang-orang ini (pelaku) memang menginginkan agar kita tetap berada di rumah, mengurung diri 24 jam setiap hari sesuai keinginan mereka," ucap Coleman.
"Itu tidak akan terjadi."
Menurutnya, Piala Eropa 2016 nanti benar-benar harus menggaransi keamanan super ketat. Coleman juga percaya bahwa badan sepak bola Eropa (UEFA), akan melakukan segalanya untuk membuat semua orang aman.
"Jika ada seseorang yang berjalan di tengah keramaian dan ingin meledakkan diri sendiri atau apapun, tetap banyak yang bisa dilakukan pihak keamanan," ujar Coleman.
Ia tak memungkiri, kejadian ini akan membuat orang-orang bertambah ragu. "Anda alan berdoa dan berharap bahwa semuanya akan baik-baik saja," ucap Coleman.
"Yang bisa kita lakukan adalah menuju ke sana (pertandingan) menikmati turnamen, sejauh yang kita bisa."
(bac)