Reputasi Conte Tercoreng Skandal Pengaturan Skor

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Kamis, 24 Mar 2016 17:45 WIB
Conte akan dihadapkan ke meja hijau di Cremona, Italia, atas dugaan kasus pengaturan skor saat menangani Siena, lima tahun silam.
Pelatih timnas Italia Antonio Conte harus menjalani sidang kasus pengautan skor saat menangani Siena. (REUTERS/Alessandro Garofalo)
Jakarta, CNN Indonesia -- Nama pelatih tim nasional Italia, Antonio Conte, saat ini santer diberitakan akan segera merapat ke salah satu klub besar Inggris, Chelsea. Namun, pelatih berusia 46 tahun itu harus terlebih dulu melewati sidang yang berpotensi merusak reputasinya.

Pasalnya, Conte akan dihadapkan ke meja hijau di Cremona, Italia, 4 April mendatang, lantaran kasus pengaturan skor saat menangani Siena, lima tahun silam.

"Dia (Conte) merasa terseret dalam sesuatu yang tak berkaitan dengan dirinya, dan untuk alasan personal dan profesional ia telah meminta agar sidang dilakukan dengan cepat," ujar pengacara Conte, Leonardo Cammarata, kepada CNN.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cammarata juga mengakui jika sidang April nanti memutuskan Conte bersalah, berpotensi merusak reputasi pelatih yang baru saja menyatakan akan hengkang dari timnas Italia setelah Piala Eropa 2016.

Conte harus berurusan dengan meja hijau setelah dianggap tidak melaporkan percobaan pengaturan skor yang dilakukan pemain Siena, Filippo Carobbio, pada musim 2010/11.

Namun, Cammarata menyatakan tuduhan yang diajukan pada kliennya itu berubah lantaran awalnya bos timnas Italia itu diduga terlibat aktif dalam skandal pengaturan skor.

"Pada awalnya Conte diduga secara aktif terlibat dalam manipulasi hasil pertandingan. Kini pihak penuntut mengatakan ia gagal mencegah dan melaporkan pengaturan skor itu," ujar Cammarata.

Conte yang selalu menyatakan dirinya tak bersalah sejak kasus itu mencuat. Namun, pelatih 46 tahun sempat dijatuhi sanksi larangan aktif selama 10 bulan.

Tetapi, mantan pemain Juventus itu hanya menjalani masa hukuman empat bulan setelah bandingnya dikabulkan Komite Arbitrase Olahraga Italia. Sanksi tersebut sudah dilewati setelah menangani Juventus di tahun 2012. (jun)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER